"Kondisi ombak sangat susah karena angin kencang seperti badai sehingga arus sangat deras. Saya masuk ke dalam laut... 10 menit pertama saya bingung mau ke mana," kata Rio usai pertandingan, seperti dikutip dalam sebuah pernyataan KOI.
Laga Rio pada Heat 1, yang digelar di Tsurigasaki Surfing Beach sempat ditunda lebih dari satu jam karena cuaca, yang semula dijadwalkan pukul 09.48 WIB menjadi pukul 11.18 WIB.
Baca juga: Rio Waida terdepak di babak 16 besar Olimpiade Tokyo
Rio mengaku telah berusaha keras mengejar ombak yang bagus. Namun ketika mendapatkan ombak bagus, kemampuannya mungkin dinilai kurang oleh dewan juri.
"Saya coba mencari ombak, akhirnya dapat juga. Saya mencoba tampil baik, tetapi mungkin di mata juri kurang bagus," kata Rio.
Berhadapan dengan wakil tuan rumah Kanoa Igarashi, yang berada di peringkat 6 dunia, justru membuat Rio termotivasi.
"Saya ingin mengalahkan dia, tetapi saya belajar banyak... Saya sedih tidak bisa masuk ke round berikut, tapi saya akan berusaha tampil lebih baik lagi untuk selanjutnya," ujar peselancar berusia 21 tahun itu.
Dalam laga putaran ketiga itu Rio mencatatkan skor 12.00, terpaut dua angka dari Igarashi yang mencetak skor 14.00. Pada babak man-on-man tersebut hanya peselancar yang menempati posisi pertama yang dapat melaju ke perempat final, sehingga Rio harus rela angkat kaki dari Olimpiade Tokyo.
"Terima kasih atas dukungan teman-teman dan Indonesia. Mohon maaf saya belum bisa membawa pulang medali. Saya akan berusaha lebih keras untuk bisa tampil lebih baik di Paris, 2024," kata Rio.
Baca juga: Tokyo bersiap hadapi badai yang ganggu jadwal Olimpiade
Baca juga: Ada potensi badai, pelatih berharap ombak dukung penampilan Rio Waida
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021