Menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, daerah yang menerapkan PPKM Level 3 akan ada sejumlah penyesuaian mengenai pembatasan.
"Tentunya yang pertama PPKM Level sudah diumumkan oleh Presiden, dan sudah mulai penerapan PPKM di Level yang lebih rendah, yaitu Level 3, Level 2, dan Level 1," kata Kang Emil usai meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Universitas Muhammadiyah, Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Muhammadiyah ajak masyarakat pertebal prokes demi memutus penularan
Adapun 11 daerah yang menerapkan PPKM Level 3 yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Kang Emil menuturkan, berdasarkan laporan pemerintah pusat, sebenarnya ada 13 daerah di Jabar yang masuk Level 3. Namun, dua daerah lainnya, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi, tetap menerapkan PPKM Level 4 karena berada dalam aglomerasi Bandung Raya.
“Jabar sebenarnya ada 13 daerah yang sudah masuk ke PPKM Level 3, terbanyak di seluruh pulau Jawa-Bali. Tapi, yang diizinkan ke Level 3 hanya ada 11 daerah. Karena Kota Cimahi dan Bandung Barat masuk ke wilayah aglomerasi Bandung Raya maka diarahkan melakukan PPKM Level 4,” tuturnya.
“Jadi kalau ditanya berapa sebenarnya total Level 3 di Jabar, merupakan provinsi paling banyak Alhamdulillah, ada 13 daerah,” katanya.
Selain itu, Kang Emil mengatakan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar menemukan korelasi cakupan vaksinasi dengan tingkat kematian. Dua daerah yang cakupan vaksinasi COVID-19 di atas 30 persen, yakni Kota Bandung dan Kota Cirebon, memiliki tingkat kematian yang rendah.
Sedangkan enam daerah dengan cakupan vaksinasi COVID-19 terendah di Jabar mempunyai tingkat kematian yang tinggi.
"Kami mendapatkan sebuah kesimpulan, ada daerah-daerah yang tingkat kematiannya rendah kalau cakupan vaksinasi COVID-19 tinggi, yaitu Kota Cirebon dan Kota Bandung. Dua kota ini tingkat vaksinasinya sudah di atas 30 persen dan tingkat kematiannya sangat rendah,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kesimpulan bahwa vaksinasi tinggi akan membuat penyembuhan dan keselamatan jiwa lebih baik itu yang akan terus kita dorong,” tambahnya.
Baca juga: BNPB: Keterisian fasilitas isolasi terpusat masih sangat kosong
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021