Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan visi Kota Kediri sebagai The Service City sudah sesuai jalur dan selaras arahan Presiden Joko Widodo atas sistem pemerintahan digital melayani.Saya mengikuti visi Kota Kediri sebagai The Service City, dan sudah on the track
"Saya mengikuti visi Kota Kediri sebagai The Service City, dan sudah on the track. Hal ini sesuai dengan Presiden Jokowi yang mengenalkan sistem pemerintahan digital melayani," ujar Moeldoko saat menjadi narasumber pada acara ulang tahun ke-1.142 Kota Kediri, secara virtual dari Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, sebagaimana siaran pers.
Moeldoko mengatakan sistem digital melayani yang menjadi arahan Presiden antara lain adanya sistem perizinan cepat, mal pelayanan terpadu, dan lain sebagainya.
Ia menjelaskan, jika pemerintahan daerah orientasinya sudah bergeser menjadi digital melayani, maka pelayanan terhadap masyarakat akan menjadi lebih optimal.
Menurutnya, permasalahan biasanya berasal dari data yang kurang baik, sehingga perubahan ke sistem digital akan sangat membantu.
“Kediri memiliki trademark luar biasa. Ada Pondok Pesantren Lirboyo, Legenda Ramalan Raja Jayabaya, Gudang Garam, dan sejarah bagaimana kerajaan dahulu membangun hubungan dagang internasional. Hal ini akan lebih mudah untuk membuat branding,” ujar Moeldoko.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pendukung pertumbuhan Kota Kediri yang terbaru adalah dari pembangunan bandara yang menurutnya bakal mendukung berbagai bidang seperti ekonomi, hingga pariwisata.
“Sudah ada airport yang pembangunannya 50 persen. Maka pertumbuhan ekonomi bisa lebih dahsyat lagi, juga pariwisatanya. Maka harus dikembangkan juga kulturnya bagaimana bisa direspons masyarakat dengan baik. Bagaimana pariwisata menjadi salah satu kultur yang dibiasakan, sehingga siap menjadi tuan rumah yang baik,” ujarnya pula.
Menurutnya, apabila bidang pariwisata bisa disiapkan dengan baik, maka akan mendukung konsep The Service City dengan sangat baik. Ia menekankan bahwa konsep tersebut sedang dibahas oleh berbagai pemerintahan di dunia.
“Saran saya saat ini Pemerintah Kediri perlu merespons dengan cepat, karena sedang terjadi perubahan yang juga cepat. Salah satunya adalah saat pandemi COVID-19 kini, yang mengubah tak hanya bidang kesehatan, tapi semua tatanan kehidupan,” ujarnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mengucapkan selamat ulang tahun ke-1.142 untuk Kota Kediri.
Dia menyampaikan apresiasi pada Kota Kediri yang terus tumbuh maju, misalnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang tumbuh rata-rata 4,96 persen per tahun selama 2010-2020, dan angka kemiskinan yang turun dari 9,31 persen menjadi 7,69 persen pada 2010-2020 atau lebih baik daripada angka nasional.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan saat ini jajarannya sedang berfokus menggunakan berbagai cara untuk tetap menumbuhkan roda ekonomi di tengah pandemi.
“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya akui kita sedang 'banting setir'. Biasanya ulang tahun ada seremoni, karnaval, dan acara lain. Tapi sekarang kita tidak melakukan keramaian sama sekali, dan berubah melakukan gerakan yang mampu membantu masyarakat. Contohnya memberi bingkisan kepada masyarakat yang sedang isolasi mandiri,” ujarnya lagi.
Abu Bakar mengaku, dalam mereposisi Kota Kediri menjadi The Service City, jajarannya mempersiapkan beberapa hal, antara lain berfokus membesarkan porsi pembangunan dan pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, jasa, dan ekonomi.
“Untuk pendidikan kami sediakan program beasiswa. Kemudian untuk kesehatan kami siapkan universal health coverage sampai home care. Di bidang sosial kami bagikan kartu sahabat, karena perdagangan dan jasa sedang lumpuh karena pandemi. Kartu ini berisi bantuan 200.000, dan akan kami teruskan,” katanya pula.
Selain itu, ia menambahkan, ada juga bantuan isolasi mandiri melalui amil-amil zakat yang tersebar di Kota Kediri dan kemudahan di bidang ekonomi berupa layanan perizinan, agar investasi tumbuh dan UMKM berdaya saing, serta kredit untuk masyarakat kelas bawah dan yang belum terjamah perbankan.
“Lalu ada juga koperasi tiap RW, sistem kependudukan dan catatan sipil juga sudah kami buat online. Dimana ada layanan drive thru, satu hari jadi, dan layanan antar seperti akta kelahiran yang kami kirim via pos tanpa harus antre,” kata Abu.
Dia mengatakan saat ini pihaknya berencana melakukan percepatan digitalisasi untuk UMKM, ditambah dengan dukungan permodalan. Adapun proyeksi ke depan untuk pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri adalah perluasan penguasaan teknologi digital, kemitraan strategis, dukungan promosi dan pendanaan.
Baca juga: Perintis kemerdekaan di Kota Kediri diberi santuan saat HUT RI
Baca juga: Ribuan pemuda Kota Kediri kirab Merah Putih ukuran raksasa
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021