Dalam Olimpiade keempat dan mungkin yang terakhir kali baginya, lifter berusia 30 tahun itu sukses mengangkat total angkatan 224 kg dan itu sekaligus menjadi rekor baru Olimpiade.
Setelah menyelesaikan angkatan terakhirnya dalam kompetisi yang berjalan sangat ketat, Diaz menutup wajahnya dengan tangan dan menangis sebelum kemudian memeluk pelatihnya seusai memastikan diri sebagai juara Olimpiade.
Baca juga: Praveen/Melati bertemu unggulan teratas di perempat final Olimpiade
Di podium, Diaz yang masih menangis berdiri memberi hormat saat menyanyikan lagu kebangsaan Filipina.
Lifter China Liao Qiuyun yang gagal memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri harus puas dengan medali perak dengan total angkatan 223 kg. Sementara Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan meraih perunggu dengan total angkatan 213 kg.
Chinshanlo adalah peraih medali emas Olimpiade London 2012, tetapi pada 2016 medalinya dicabut setelah gagal dalam tes doping dalam analisis ulang sampel urine.
Baca juga: Eko Yuli Irawan sumbang perak untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo
Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021