Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa mengatakan pihaknya memahami jika PMI Kota Surabaya untuk saat ini membutuhkan dukungan dari banyak pihak.
"Saya berharap Pemkot Surabaya dan pihak manapun, dapat memberikan dukungan tambahan alat pengumpul plasma dan kantung darah," katanya.
Hal ini, lanjut dia, untuk memberikan dukungan maksimal terhadap PMI dalam misi kemanusiaan kepada warga masyarakat, khususnya di tengah pandemi COVID-19 yang masih berkecamuk ini.
Sementara itu, Kabag Pelayanan dan Humas PMI Kota Surabaya Martono Adi Triyogo sebelumnya mengatakan PMI Embong Ploso Surabaya saat ini mempunyai enam alat apherisis yang digunakan untuk mengambil plasma darah konvalesen.
"Dari enam alat itu, dua di antaranya rusak atau tidak bisa dipakai. Jadi sehari-hari hanya bisa beroperasi dengan empat alat," katanya.
Melihat situasi COVID-19 saat ini, lanjut dia, cukup memadai jika PMI Surabaya mempunyai delapan alat yang bisa beroperasi aktif untuk mengambil plasma darah dari penyintas COVID-19.
Apalagi, lanjut dia, permintaan donor plasma akhir-akhir juga meningkat. Hanya saja, jumlah pendonor dan kemampuan PMI Surabaya juga terbatas.
"Rata-rata satu hari hanya bisa melayani 60-70 pendonor plasma darah. Padahal permintaan lebih dari 100 kantong tiap harinya," katanya.
Karena itu, Martono berharap adanya dukungan dari berbagai pihak untuk mendukung tugas kemanusian di PMI Surabaya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021