"Dalam satu bagian upaya preventif promotif ini, kami mencoba untuk kemudian bekerja sama dengan beberapa pihak, kelompok civil society, selain ini juga menjadi satu upaya untuk dorongan moral semangat buat teman-teman tenaga medis," ujar Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi, dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Adib mengatakan kolaborasi itu diharapkan dapat mendukung upaya menjaga kesehatan dan melindungi serta membantu tenaga medis dan kesehatan yang tengah bertugas di tengah pandemi.
Menurutnya, dalam beberapa waktu terakhir pihaknya sudah bekerja sama dengan Anak Bangsa Peduli untuk menyalurkan alat pelindung diri (APD) yang berdasarkan standar Tim Mitigasi IDI dan juga memberikan bantuan vitamin serta makanan bernutrisi. Koordinasi antara IDI dengan Anak Bangsa Peduli dilakukan agar bantuan yang disalurkan lebih terkoordinir dan menyasar rumah sakit serta tenaga kesehatan yang membutuhkan.
Penyalurannya untuk sementara masih berada di area Jabodetabek, tapi dia mengharapkan gerakan itu dapat menjadi percontohan bagi kelompok sipil lain untuk mendukung tenaga kesehatan yang berjuang merawat pasien di tengah pandemi.
"Kami mewakili tim mitigasi, mewakili Ikatan Dokter Indonesia, mewakili seluruh dokter Indonesia mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, sebesar-besarnya kepada teman-teman dari Anak Bangsa Peduli," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, tokoh publik Cathy Saron sebagai salah satu inisiator Anak Bangsa Peduli menjelaskan timnya merupakan perpanjangan tangan dari masyarakat yang berdonasi untuk membantu tenaga kesehatan.
Selain dari masyarakat, dia juga menyebut bantuan datang dari komunitas fashion, perusahaan dan berbagai kelompok masyarakat lainnya.
Selain kepada tenaga kesehatan, bantuan itu juga disalurkan untuk vaksinasi bagi masyarakat dan bantuan untuk petugas pemakaman.
"Kita hanya menjadi perpanjangan tangan mereka saja," demikian Cathy.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021