Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan II 2021 mencapai Rp223 triliun, tumbuh 16,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp191,9 triliun.Pada kuartal II yang dihitung dari April, Mei, Juni, sebelum PPKM, realisasi investasi sebesar Rp223 triliun, tumbuh 1,5 persen secara q-t-q (quarter to quarter) dan 16,2 persen secara yoy (year on year).
Capaian tersebut juga tercatat tumbuh tipis 1,5 persen dibandingkan capaian triwulan sebelumnya yang sebesar Rp219,7 triliun.
"Pada kuartal II yang dihitung dari April, Mei, Juni, sebelum PPKM, realisasi investasi sebesar Rp223 triliun, tumbuh 1,5 persen secara q-t-q (quarter to quarter) dan 16,2 persen secara yoy (year on year)," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan secara daring, Selasa.
Baca juga: OJK: Investasi berkelanjutan semakin diminati pasar saat pandemi
Secara rinci, realisasi investasi senilai total Rp223 triliun itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp106,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp116,8 triliun.
PMA tercatat tumbuh 19,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara PMDN tumbuh 12,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara proporsi, PMA mencakup 52,4 persen dari total investasi sedangkan PMDN mencapai 47,6 persen.
"Kenaikan FDI (investasi asing langsung) kita dari 50,3 persen menjadi 52,4 persen ini mengindikasikan bahwa dunia mulai merasakan bagaimana perubahan regulasi dan manfaat perubahan itu," katanya.
Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi triwulan II 2021 tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Maluku. Sementara Singapura, Hong Kong, Belanda, Jepang dan China tercatat menjadi lima negara paling banyak berinvestasi di Indonesia pada periode April-Juni 2021 ini.
Baca juga: Kemenperin: Industri logam penyumbang terbesar investasi manufaktur
Sebaran sektornya yaitu perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; serta pertambangan.
Secara kumulatif, hingga Semester I 2021, realisasi investasi mencapai Rp442,8 triliun, atau sebesar 49,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp900 triliun.
"Capaian Rp442,8 triliun itu dipersentasekan dari Rp900 triliun itu sudah mencapai 49,2 persen. Memang harus kami akui di kuartal ketiga ini pekerjaannya ekstra ketat karena kita kena PPKM ini di Juli-Agustus," kata Bahlil.
Baca juga: Kunker ke AS, Bahlil bahas rencana Microsoft bangun pusat data di RI
Sepanjang Januari-Juni 2021, realisasi PMA mencapai Rp228,5 triliun (51,6 persen) dan realisasi PMDN mencapai Rp214,3 triliun (48,4 persen). Proyek investasi tersebar paling banyak di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah.
Sementara itu, realisasi investasi sepanjang Semester I 2021 tersebar di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; serta industri makanan.
Singapura, Hong Kong, China, Belanda dan Korea Selatan tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Januari-Juni 2021.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021