• Beranda
  • Berita
  • Pelni kirim kapal untuk evakuasi penumpang KM Tidar yang kandas

Pelni kirim kapal untuk evakuasi penumpang KM Tidar yang kandas

27 Juli 2021 16:55 WIB
Pelni kirim kapal untuk evakuasi penumpang KM Tidar yang kandas
Tim SAR membantu mengevakuasi penumpang KM Tidar di perairan Namlea, Pulau Buru, Maluku, Selasa (27/7/2021). ANTARA/HO-Basarnas.
PT. Pelni mengirim Kapal Motor (KM) Panggrango untuk mengevakuasi 500 penumpang dari atas KM Tidar, yang kandas di Perairan Pulau Buru, Provinsi Maluku, Selasa.

"Mereka ini akan dievakuasi dengan KM Pangrango menuju Pelabuhan Ambon, Tual, Dobo sesuai dengan rute pelayaran KM Tidar," kata Kepala Cabang PT Pelni  Ambon Muhamad Assagaff kepada ANTARA di Ambon.

Ia menjelaskan KM Tidar kandas saat bertolak dari Namlea, Pulu Buru pada Senin (27/7). Kapal tersebut mengangkut 500 penumpang lebih.

Menurut dia, KM Pangrango tiba di lokasi Pelabuhan Namlea pada pukul 17.00 WIT.

Baca juga: KP Polairud evakuasi 500 penumpang KM Tidar

Evakuasi terhadap para penumpang dari KM Tidar melibatkan Kapal Patroli (KP)XVI-1008 Polarut Polda Maluku, Kantor Syabandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Namlea, kapal Basarnas, Patroli Pulau Buru, anggota KPLP, dan sebuah kapal barang.

Menurut dia, KM Tidar yang kandas rencananya akan ditarik oleh kapal tunda (tugboat) yang disewa dari salah satu perusahaan swasta di Ambon.

"Kapal tugboat itu sudah diberangkatkan ke Namlea, dan diperkirakan akan tiba di lokasi pada hari Rabu pagi pukul 05.00 WIT langsung lakukan penarikan," ujarnya.

Ia berharap proses penarikan KM Tidar tidak mempengaruhi kondisi kapal, sehingga bisa kembali berlayar sesuai dengan tujuan.

"Jadi kalau sampai proses penarikan itu berhasil besok subuh, maka KM Tidar sudah bisa berlayar lagi ke Ambon mengikuti KM Pangrango guna mengevakuasi penumpang ke tujuan agar KM.Pangrango bisa berlayar lagi sesuai dengan rutenya," katanya.

Muhamad Assagaff mengatakan informasi yang diterima mengenai penyebab kandasnya KM Tidar disebabkan lokasi perairan Namlea yang dilalui cukup dangkal, sehingga dibutuhkan kehati-hatian ketika setiap kapal melintasi area itu.

 

Pewarta: John Soplanit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021