Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong pemanfaatan teknologi bersih dalam mengelola batu bara agar komoditas itu dapat memberikan kesejahteraan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.Salah satu upaya pemerintah saat ini adalah mendorong agar batu bara dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan
"Salah satu upaya pemerintah saat ini adalah mendorong agar batu bara dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan. Kami selalu berusaha menggunakan teknologi batu bara dengan cara yang lebih bersih," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.
Ridwan mengakui dari total 1.262 gigaton emisi karbon dioksida yang dihasilkan di Indonesia, sebanyak 35 persen bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara. Kondisi itu lantas memberikan potensi bagi Indonesia untuk memproduksi metanol guna menekan angka emisi gas rumah kaca yang dilepaskan baru bara.
Menurut dia, ada dua tantangan yang tengah dihadapi dalam, yaitu penguasaan teknologi dan menciptakan skala keekonomian.
"Tantangan ini besar sekali sehingga berbagai proyek hilirisasi batu bara yang sudah dicanangkan belum sesuai ekspektasi," ungkap Ridwan.
Dia menyakini teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) akan mengurangi emisi karbon dioksida akibat pembakaran batu bara tersebut.
Berdasarkan studi PLN dan Bank Dunia tahun 2015, CCUS secara teknis layak untuk dikembangkan di Indonesia.
Kementerian ESDM memproyeksikan angka cadangan batu bara di Indonesia mencapai 38,84 miliar ton dengan rata-rata produksi 600 kita per tahun, maka umur cadangan batu bara masih bisa bertahan selama 65 tahun apabila diasumsikan tidak ada temuan cadangan baru.
Selain cadangan batu bara, Indonesia masih memiliki sumber daya batu bara yang tercatat sebanyak 143,7 miliar ton.
Pulau Kalimantan menyimpan 62,1 persen dari total potensi cadangan dan sumber daya batu bara terbesar di Indonesia, yaitu 88,31 miliar ton sumber daya dan cadangan 25,84 miliar ton. Selanjutnya, wilayah punya potensi tinggi adalah Sumatera dengan 55,08 miliar ton sumber daya dan 12,96 miliar ton cadangan.
"Mau tidak mau (batu bara) masih menjadi andalan Indonesia dalam penyediaan energi dengan harga terjangkau," pungkas Ridwan.
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia, realisasi produksi batu bara nasional tercatat sebesar 328,75 juta ton dengan rincian 96,81 juta ton realisasi domestik, 161,99 juta ton realisasi ekspor, dan 52,22 juta ton untuk pasar lokal.
Baca juga: PLN dukung netral karbon dengan mempensiunkan PLTU batu bara
Baca juga: Kementerian ESDM: PLTU biomassa ciptakan peluang bisnis baru
Baca juga: Anggota DPR minta penghapusan PLTU batu bara jangan sekadar wacana
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021