"Kalau 3M dijalankan, itu menjadi ketangguhan pertama untuk terproteksi, apalagi saat ini muncul varian Delta," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam siniar 'Penyuluhan Penguatan Peran Desa Dalam Penanganan COVID-19' yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Wiku mengatakan bahwa vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar dalam mengakhiri pandemi COVID-19.
Baca juga: Kebijakan relaksasi kerap disalahartikan sebagai keadaan aman
Vaksin memang tidak akan membuat seseorang benar-benar terbebas dari risiko penularan, tetapi dampak atau gejala yang ditimbulkan dari virus akan lebih ringan ketimbang mereka yang belum mendapat vaksin.
Di samping telah mendapatkan vaksin, dukungan dengan tetap menerapkan 3M akan semakin mempertebal keselamatan seseorang dari risiko penularan. Maka dari itu, vaksin dan protokol kesehatan merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan dalam upaya mengakhiri pandemi.
"Vaksin ini bukan satu-satunya, jadi harus tetap kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan 3M terutama menggunakan masker. Menggunakan masker juga harus benar jangan hanya sekedar pakai saja," kata dia.
Maka dari itu, ia meminta kepada pemerintah daerah hingga kepala desa, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di hilir, agar memantau proses vaksinasi terselenggara dengan baik, serta memastikan penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan.
"Jadi seluruh masyarakat diajak bersama saling mengawasi dan mengingatkan agar terhindar dari COVID-19," kata dia.
Di sisi lain, Wiku memastikan pemerintah terus berupaya untuk mempercepat upaya vaksinasi agar target orang yang disuntik bisa tercapai dan kekebalan kelompok (herd immunity) bisa terbentuk.
Baca juga: Satgas: Akhir Agustus, stok vaksin Indonesia bertambah 30 juta dosis
Baca juga: Satgas COVID-19: Pergerakan virus "terlihat" dari perilaku manusia
Baca juga: Program HBCC dorong perubahan perilaku 3M cegah penyebaran COVID-19
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021