Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dalam peninjauan pelaksanaan tracing dan isolasi terpusat di Buleleng, Bali, meminta agar kapasitas tracing (pelacakan) COVID-19 dapat ditingkatkan.Dalam mengelola tracernya ini akan coba ditingkatkan, sehingga bisa lebih efisien dan lebih efektif
"Saya melaksanakan pengecekan langsung di lapangan sampai sejauh ini dan apa kendala-kendalanya, sehingga mudah-mudahan nantinya beberapa hari ke depan kami bisa buat lebih efektif dalam kegiatan ini dan dalam mengelola tracernya ini akan coba ditingkatkan, sehingga bisa lebih efisien dan lebih efektif," kata Pangdam IX/Udayana dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Selasa.
Pangdam mengatakan terkait pelaksanaan tracing sesuai yang sudah diputuskan oleh pemerintah pusat khususnya tentang pelaksanaan tracing supaya dikoordinir oleh TNI dan Polri dengan Dinas Kesehatan.
"Mengenai alatnya nanti ada suatu sistem yang nantinya semua laporan-laporan orang yang dinyatakan positif COVID-19 dan perlu dites, akan dikelola oleh dandim dan dalam teknis pelaksanaannya kelompok-kelompok tracer tersebut akan diatur bersama dengan puskesmas. Mudah-mudahan dengan seperti ini bisa lebih meningkatkan terhadap tracing," katanya pula.
Terkait kasus COVID-19 dan isolasi terpusat, Pangdam mengimbau agar tetap menjaga kesehatan, menghindari hal-hal yang mengakibatkan stres dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Menurut Pangdam, bila ada yang memiliki komorbid terkena COVID-19, dalam penanganannya nanti harus cepat serta yang terpenting adalah kesadaran perorangan dan perlu ditingkatkan.
"Apabila terkena COVID-19 jangan sampai menularkan, sehingga harus segera laksanakan isolasi terpusat. Kalau sama-sama sadar, mudah-mudahan semua ini bisa cepat berlalu," ujar Pangdam.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto menambahkan, untuk organisasi satgas tracing di Kabupaten Buleleng sebagai dansatgas tracing adalah Dandim 1609/Buleleng, sedangkan Kapolres dan Kadinkes bersinergi bersama dalam kegiatan tracing terhadap kontak erat yang berada di wilayah Buleleng.
Ia mengatakan pula secara teknis untuk tim tracer digital berkedudukan di puskesmas dengan tugasnya adalah melaksanakan wawancara terhadap kasus positif melalui telepon.
Selanjutnya, tim tracer yang ada di lapangan berkedudukan di setiap desa atau kelurahan yang tugasnya mewawancarai melalui kunjungan langsung dan memastikan yang kontak erat menjalani tes serta menjalani isolasi atau karantina bagi yang orang tanpa gejala (OTG) atau positif COVID-19.
“Jumlah satgas tracer terdiri dari TNI 202 orang, Polri 187 orang, puskesmas 86 orang, dan dari tenaga relawan COVID-19 Kabupaten Buleleng sejumlah 29 orang," katanya pula.
Baca juga: 63.000 prajurit TNI dikerahkan jadi "tracer" kontak erat COVID-19
Baca juga: Pemerintah optimalkan digital tracing lewat aplikasi PeduliLindungi
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021