Berdasarkan informasi yang dirilis BMKG melalui laman www.bmkg.go.id, gempa terjadi di kedalaman 10 km, pada koordinat 8.99 LS dan 111.40 BT.
Pusat gempa diketahui berada pada 95 km arah tenggara Pacitan, Jawa Timur.
Getaran gempa dirasakan di sekitar wilayah Gunung Kidul dan Kepanjen dalam skala II Modified Mercalli Intensity (MMI), Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Karangkates, Nganjuk dalam skala III MMI, dan Pacitan dalam skala III hingga IV MMI.
Skala Mercalli merupakan salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, terutama jika tidak terdapat peralatan sesimometer di tempat kejadian, seperti dikutip dari laman BMKG.
Pada skala II, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Sedangkan dalam skala III, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Adapun skala IV, pada siang hari getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Tidak dilaporkan potensi tsunami akibat gempa tersebut, namun BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada atas kemungkinan gempa susulan.
Baca juga: Aktivitas warga Tojo Una-Una mulai normal setelah gempa magnitudo 6,5
Baca juga: 317 gardu listrik terdampak gempa di Sulawesi Tengah telah pulih
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021