Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah dipastikan tidak mempunyai peluang dalam perebutan medali angkat besi Olimpiade Tokyo hari ini setelah masuk Grup B kelas 73kg.
Dalam debutnya pada Olimpiade ini, Rahmat hanya ditargetkan untuk bisa masuk posisi delapan besar kelas 73kg.
"Kondisi fisik Rahmat cukup prima untuk tampil Dan Rahmat hanya ditargetkan untuk masuk delapan besar," kata pelatih sekaligus ayahnya, Erwin Abdullah dalam siaran pers Komite Olimpiade Indonesia, Rabu.
Target yang disampaikan Erwin Abdullah itu bukan tanpa alasan. Selain karena ini merupakan penampilan perdana Rahmat tampil dalam Olimpiade, katanya, pada kelas 73kg juga sangat ketat.
Baca juga: Milak kuasai emas 200m kupu-kupu Tokyo 2020, cetak rekor Olimpiade
Dari daftar lifter yang dikeluarkan, Rahmat masuk kategori B dengan total angkatan 320kg. Pemuda kelahiran 13 Oktober 2000 itu akan bersaing dengan Jorge Alan dari Meksiko dan Mohammed S Halhumayo dari Arab Saudi yang memiliki total angkatan terbaik 323kg (143kg snatch dan 180kg clean and jerk).
Selain itu, ada pula lifter Maroko Abderrahim Moum dan Brandon Dean dari Australia yang total angkatannya di bawah Rahmat.
Sementara itu, persaingan di Grup A jauh lebih ketat. Ada sembilan lifter tangguh yang angkatannya totalnya tercatat mulai dari 330kg hingga 355kg, termasuk juara dunia asal China Shi Zhiyong yang memiliki total angkatan terbaik 363kg (169kg snatch dan 194kg clean and jerk).
Baca juga: Praveen/Melati terhenti di perempat final Tokyo 2020
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021