Mendagri Tito dalam keterangannya diterima di Jakarta, Rabu mengatakan kasus positif COVID-19 relatif menurun setelah adanya PPKM dan itu dibuktikan menurun dari minggu lalu dari level 4 ke level 3 untuk Indramayu.
"Ini berarti hal yang bagus, positif, yang perlu dilanjutkan dan mungkin bisa menjadi model bagi daerah lain,” kata dia.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Indramayu turun setelah PPKM
Diketahui, dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021, Kabupaten Indramayu merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat, yang ditetapkan sebagai daerah dengan pemberlakuan PPKM level 3.
Tak hanya itu, Kabupaten Indramayu dalam penguatan pengetesannya ditargetkan memenuhi pengetesan sebanyak 3.762 jumlah orang per hari.
“Kesediaan tempat tidur, BOR juga 50 persen lebih sedikit, artinya ada kesediaan meskipun ada upaya untuk menambah tempat, mengkonversi tempat tidur untuk penderita COVID-19 dan kemudian upaya yang lebih ketat dalam PPKM di bagian hulu,” katanya.
Mendagri mengatakan, meski angka fatality rate atau kematian diakibatkan COVID-19 masih di atas 3 persen, angka ini lebih rendah dibandingkan angka kematian sebelumnya. Walau demikian, Mendagri meminta Pemerintah Kabupaten Indramayu tak lengah sedikitpun dalam pengendalian pandemi.
Hal ini juga direspons oleh Bupati Indramayu Nina Agustina yang berkomitmen untuk serius dalam mengendalikan wabah.
“Mungkin untuk angka kematian masih tinggi, kami harapkan juga masyarakat bisa lebih disiplin lagi agar semuanya bisa terkendali dengan lebih baik lagi,” kata Bupati Nina.
Baca juga: Denda pelanggar PPKM darurat di Indramayu capai Rp600 juta lebih
Baca juga: Semua obyek wisata di Kabupaten Indramayu ditutup sementara
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021