Kami sudah mencoba, tapi hasilnya kurang memuaskan
Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti mengaku banyak melakukan kesalahan saat melakoni laga perempat final Olimpiade Tokyo 2020 melawan ganda campuran nomor satu dunia Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong asal China.
Pada pertandingan yang berlangsung Rabu di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Praveen/Melati yang menempati peringkat keempat dunia itu takluk dalam dua gim dengan skor 17-21, 15-21.
“Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik dalam pertandingan itu (melawan Zheng/Huang). Tapi kami malah banyak membuat kesalahan sendiri sehingga menyebabkan kekalahan,” kata Melati dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Rabu.
Baca juga: Praveen/Melati bertemu unggulan teratas di perempat final Olimpiade
Selain melakukan banyak kesalahan, perempuan berusia 26 tahun itu juga mengaku merasakan tekanan yang besar karena yang ia jalani kali ini adalah ajang terbesar dan paling bergengsi sejagad, yaitu Olimpiade.
“Tekanan yang kami rasakan tentu saja lebih besar dari turnamen-turnamen lainnya, karena ini adalah Olimpiade. Tapi ini bukan alasan kami atas kekalahan tersebut. Kami melakukan banyak kesalahan, dan mereka (Zheng/Huang) memang jauh lebih baik,” ujar Melati.
Meski sudah tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020, Praveen/Melati bertekad kuat untuk memperbaiki serta meningkatkan performa mereka di lapangan, sehingga lebih siap menghadapi siapapun yang akan menjadi lawan mereka ke depannya.
“Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan yang terbaik. Kami sudah mencoba, tapi hasilnya kurang memuaskan. Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung dan mendoakan kami. Ke depan kami akan berusaha untuk lebih baik,” ungkap Melati.
Baca juga: Praveen/Melati akui grogi saat debut di Olimpiade Tokyo
Penampilan Praveen/Melati yang banyak membuat kesalahan itu rupanya disadari betul oleh lawannya. Kondisi itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh Zheng/Huang untuk terus menambah perolehan angka.
“Mereka (Praveen/Melati) melakukan lebih banyak kesalahan. Jadi, kami hanya memastikan bahwa kami bisa memanfaatkan keselahan-kesalahan itu dengan baik,” pungkas Huang.
Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Praveen/Melati dan Zheng/Huang tercatat sudah bertemu di sembilan turnamen. Namun dari sembilan pertemuan itu, Praveen/Melati hanya mengantongi dua kemenangan.
Baca juga: Praveen/Melati terhenti pada perempat final Tokyo 2020
Baca juga: Praveen/Melati takluk di laga terakhir Grup C Olimpiade Tokyo
Baca juga: Pelatih tak berikan arahan khusus untuk Praveen/Melati di laga perdana
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021