• Beranda
  • Berita
  • Dominasi Jepang di senam artistik putra berlanjut

Dominasi Jepang di senam artistik putra berlanjut

28 Juli 2021 23:18 WIB
Dominasi Jepang di senam artistik putra berlanjut
Pesenam Jepang Daiki Hashimoto saat tampil di alat palang horizontal dalam final senam artistik semua alat perorangan putra Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2021). (ANTARA/REUTERS/Dylan Martinez)
Dominasi Jepang meraih medali emas Olimpiade senam artistik semua alat perorangan putra berlanjut ketika Daiki Hashimoto menyabet emas Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Gymnastics Centre, Rabu.

Itu menjadi emas ketiga Jepang di nomor tersebut untuk tiga edisi Olimpiade beruntun setelah Kohei Uchimura meraihnya di Olimpiade London 2021 dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Hashimoto yang baru berusia 19 tahun, mampu membukukan total poin 88,465 di enam alat peraga untuk meraih emas, mengungguli wakil China Xiao Ruoten yang mendapatkan perak dengan 88,065 poin.

Sedangkan pesenam Rusia Nikita Nagornyy yang tiba sebagai unggulan utama karena berstatus juara dunia dan juara Eropa, harus puas dengan perunggu setelah mengumpulkan total poin 88,031, demikian catatan laman resmi Olimpiade.

Baca juga: Simone Biles mundur dari final nomor semua alat Olimpiade Tokyo
Baca juga: Teka teki Simone Biles dan mengapa dia mundur dari beregu putri


Hashimoto merupakan nama baru yang naik daun di dunia senam Jepang sejak 2019, termasuk setelah ia menyabet gelar juara nasional di Negeri Sakura itu pada April lalu.

Ia tampil spektakuler pembukaannya di senam lantai memperagakan gerakan triple twist dismount untuk memetik 14,833 poin sebelum melanjutkannya dengan serangkaian ayunan bersih di kuda pelana untuk membuahkan 15,166 poin.

Di alat gelang-gelang Hashimoto cuma menambah 13,533 poin, tapi kemudian ia sedikit bangkit walau mendarat kurang sempurna seusai melakukan gerakan Kasamatsu double twist dalam kuda pelompat untuk 14,700 poin.

Ia bangkit meraih 15,300 poin lagi di alat palang sejajar untuk masuk dalam persaingan meraih medali di gerakan terakhirnya.

Mendapat giliran setelah Xiao dan Nagornyy, Hashimoto membutuhkan 14,533 poin untuk meraih emas dan menjawabnya dengan dua gerakan lepas-tangkap putaran ganda di palang tunggal.

Kendati kemudian ia mengambil satu langkah kecil kala melepaskan cengkeramannya, gerakan itu lebih dari cukup untuk meraih emas karena ia dihadiahi 14,933 poin penutup.

Baca juga: Latvia menangi laga sengit kontra Rusia untuk emas 3x3 putra Olimpiade
Baca juga: Ringkasan medali emas Olimpiade Tokyo Rabu 28 Juli
Baca juga: Klasemen perolehan medali Olimpiade: Jepang pertahankan posisi puncak

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021