"Pembangunan monumen adalah untuk melestarikan bahasa Melayu sehingga tidak hilang dengan karena perkembangan zaman," kata Rusli Zainal.
Ketua Umum Persatuan Masyarakat Riau-Jakarta, Lukman Edy menambahkann, bahasa Melayu berpotensi menjadi bahasa resmi Asia Tenggara (ASEAN) karena hampir semua negara ASEAN menggunakan bahasa ini.
"Dengan melakukan tur ke berbagai negara ASEAN, diharapkan bahasa Melayu menjadi bahasa resmi ASEAN," kata Lukman Edy.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyambut baik dan mendukung sosialiasi Budaya Melayu Riau ini.
Menurut Jero, budaya Melayu adlaah satu dari sekian banyak budaya yang ada di Indonesia sehingga perlu dilestarikan.
"Budaya Melayu adalah budaya yang penuh dengan simbol, keluhuran dan menjunjung tinggi etika," kata JeroWacik.
Mantan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu I itu menambahkan pagelaran Sosialisi Masyarakat Melayu Riau juga merupakan sosialisasi budaya dan bahasa Melayu Riau ke tingkat Nasional.
Sosialisi Masyarakat Melayu Riau dihadiri juga 13 duta besar negara sahabat seperti Jepang, Rusia, Slovakia, Libya, Lebanon, Palestina serta sejumlah rombongan turis dari Jepang dan Rusia.
Dalam acara itu juga, dipersembahkan acara budaya unggulan Melayu, yakni Zapin. Zapin merupakan hasanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab.
Tari Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan dikalangan raja-raja di istana setelah dibawa oleh para pedagang-pedagang di awal abad ke-16. (*)
ANT/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010