• Beranda
  • Berita
  • Luhut: "tracing" kunci utama penanganan COVID-19

Luhut: "tracing" kunci utama penanganan COVID-19

29 Juli 2021 16:32 WIB
Luhut: "tracing" kunci utama penanganan COVID-19
Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Rumah Oksigen di Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (29/7/2021). ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/am.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa teknik tracing (pelacakan) merupakan kunci dalam penanganan COVID-19 karena jadi langkah pertama untuk mendeteksi virus tersebut.

"Jadi sekarang kita sudah semakin mengerti bahwa teknik tracing itu penting dalam penanganan Covid-19. Teknik tracing ini kuncinya," katanya saat mengunjungi Rumah Oksigen yang diinisiasi oleh GoTo di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Luhut menjelaskan dengan adanya teknik tracing, maka penyebaran virus Covid-19 dapat dengan cepat diketahui. Kendati demikian, ia mengakui tracing akan membuat jumlah kasus positif meningkat.

Baca juga: Luhut: Varian delta tersebar lebih cepat di wilayah industri

Namun, menurut dia, hal itu justru bagus karena akan menghentikan penularan yang lebih masif.

"Jadi saya sudah bilang Presiden nanti mungkin jumlah yang diketahui terinfeksi akan naik, namun tidak apa apa, kan dia 'tercabut' dari keluarganya. Jadi tidak terjadi banyak penularan di keluarga," katanya.

Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali mengatakan mereka yang terpapar Covid-19 bisa langsung ditangani seiring dengan banyaknya isolasi terpusat dan kapasitas rumah sakit yang bertambah.

"Jadi ini isolasi terpusat masih berapa ribu di Jakarta, lalu rumah sakit bed-nya (kapasitas tempat tidurnya) juga turun sekarang, sudah turun banyak. Apalagi ini juga ada Rumah Oksigen, saya berterima kasih sekali kepada para Kepala Dinas, GoTo, Samator, Master Steel, Tripatra, Halodoc dan TNI dan pihak terkait lainnya karena ini dapat menampung lebih banyak pasien isolasi mandiri saat ini," ujarnya.

Namun demikian, sambung Luhut, pemerintah tetap mengantisipasi kemungkinan yang terburuk di masa mendatang.

Baca juga: Galakkan 3T, Luhut minta lab PCR tersedia di tingkat kabupaten/kota

Luhut menjelaskan saat ini ketersediaan tempat tidur di Jakarta mencapai sekitar 9.000 unit lebih. Di seluruh Jawa-Bali juga telah disiapkan hampir 50.000 tempat tidur diantaranya di Bandung, Semarang, Yogya, Solo Raya, Surabaya, Malang, Bali dan kota lainnya.

"Kita juga mulai di luar Jawa. Oksigen sudah mulai kita siapkan, kita dapat ISO Tank tambahan hampir 20, nah ini akan kita gunakan untuk menampung oksigen yang ada dari Konawe, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Sehingga kami berharap ISO Tank yang kita siapkan ini membantu kekurangan-kekurangan oksigen," imbuhnya.

Luhut berharap semua upaya yang dilakukan akan membuat kondisi penanganan pandemi di Indonesia terus membaik. Ia pun mengajak agar semua pihak harus kompak dan satu padu menghadapi pandemi.

"Ini masalah kemanusiaan yang harus kita tanggulangi bersama. Percayalah pemerintah memberikan yang lebih baik dan bisa mengatasi bila bersama-sama dengan masyarakat semua patuh dan taat pada protokol kesehatan yang ada," pungkas Luhut.

Baca juga: Luhut terus dorong pendanaan baru mitigasi bencana perubahan iklim

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021