Komitmen untuk membangun fasilitas tersebut disampaikan dalam pertemuan Presiden Hyundai Motor Asia Pasific Youngtack Lee beserta tim Hyundai Motor HQ dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Kamis.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Hyundai atas dukungan yang tulus kepada Indonesia selama pandemi COVID-19 ini. Saya sangat menghargai, karena Hyundai tidak bermaksud menerima manfaat apapun dan hanya melakukan atas dasar kontribusi sosial untuk Indonesia," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Pabrik produksi oksigen Hyundai memiliki luas sekitar 3.384 meter persegi dengan memakan biaya peralatan sebesar 4 juta dolar AS dan biaya produksi oxygen generating dan boosting sebesar 600 ribu dolar AS. Pabrik itu mampu memproduksi oksigen sebesar 2 ton per hari.
Produksi oksigen akan dilakukan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia pada 30 Agustus 2021. Nantinya, pihak rumah sakit dapat mengembalikan tabung oksigen yang kosong ke pihak PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia untuk diisi ulang secara gratis.
Luhut berharap rencana baik ini dapat direalisasikan untuk mengatasi persoalan pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya terkait pasokan oksigen bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Luhut juga mengajak perusahaan lain untuk ikut berkontribusi juga dalam gotong royong penanganan pandemi COVID-19 ini.
Baca juga: Luhut kunjungi Rumah Oksigen, pusat isolasi milik Kadin dan GoTo
Baca juga: Menko Luhut puji "Rumah Oksigen Gotong Royong" GoTo, KADIN & Samator
Baca juga: Luhut: Pesanan oksigen konsentrator dari Singapura tiba Jumat ini
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021