Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan kenaikan kapasitas terpasang energi bersih yang bersumber dari panas bumi mencapai 200 persen atau naik dua kali lipat pada 2030.Tahun 2030, kapasitas terpasang yang dikelola langsung PGE menjadi 1.540 megawatt
Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo mengungkapkan pihaknya saat ini mengelola 672 megawatt listrik panas bumi secara mandiri dan 1.205 megawatt dikelola bersama mitra.
"Tahun 2030, kapasitas terpasang yang dikelola langsung PGE menjadi 1.540 megawatt," kata Agung dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Agung menjelaskan peningkatan kapasitas pemanfaatan energi panas bumi itu berpotensi mengurangi emisi karbon sebanyak 9 juta ton per tahun.
Dalam satu dekade ke depan, PGE menargetkan bisa masuk peringkat tiga besar produsen panas bumi di dunia.
Kemitraan strategis menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk menambah kapasitas terpasang panas bumi tersebut.
Sepanjang 2020, PGE telah memproduksi listrik dari sumber energi terbarukan sebesar 4.618 gigawatt hour. Besaran energi bersih yang dihasilkan dari 15 wilayah kerja panas bumi di Indonesia itu tercatat naik 14 persen dari target yang ditetapkan perseroan.
Cucu usaha Pertamina itu akan melangkah menuju perusahaan energi hijau berkelas dunia atau World Class Green Energy Company.
PGE telah mempersiapkan sejumlah strategi dan inovasi agar bisa menjadi pionir dalam pengembangan energi bersih untuk masa depan Indonesia, di antaranya mengembangkan kegiatan dan manajemen energi bersih berbasis panas bumi, meningkatkan kapasitas terpasang energi panas bumi, hingga mengelola hidrogen hijau yang saat ini menjadi tren transisi energi dunia.
Baca juga: DPR dukung PGE jadi induk BUMN panas bumi
Baca juga: PGE bukukan pendapatan lebih 100 juta dolar
Baca juga: PGE dapat penugasan garap panas bumi
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021