"Kami benar-benar terbantu dengan program tersebut apalagi saat tahun ajaran baru diperlukan banyak biaya untuk membeli kebutuhan sekolah," kata Samidah, orang tua murid SD 2 di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya.
Menurut dia, bantuan itu telah mengurangi beban orang tua.
Ia menyatakan sejak beberapa tahun terakhir ketika akan memasukan anak ke sekolah dirinya selalu kesulitan membeli kebutuhan seragam baru sekolah.
"Empat anak saya sudah bersekolah dan yang terbesar kelas 1 SMA di Kubu, sehingga besar sekali biaya yang harus dikeluarkan setiap tahun ajaran baru," ujarnya.
Dengan pekerjaan suaminya sebagai petani, penghasilan yang didapat jarang mencukupi kebutuhan sekolah. Setiap anaknya masuk sekolah baru, pasti ada seragam yang harus diganti.
"Tetapi pada tahun 2010 ini, anak saya diberikan secara gratis, seragam juga lengkap," katanya.
Lain Samidah, lain lagi Ramlah. Orang tua murid di Sungai Kakap ini juga merasakan manfaat serupa. Anaknya yang duduk di bangku SMP memperoleh seragam gratis.
"Program tersebut mampu menambah semangat anak saya bersekolah. Saya merasa terbantu karena sebagai orang yang hidup pas-pasan dengan penghasilan suami sebagai nelayan baju sekolah gratis itu sangat berharga," ujarnya.
Ramlah, yang anaknya duduk di bangku SD Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya juga merasakan hal serupa. Ia merasa senang sekali, ketika kucuran seragam pakaian sekolah diterima anaknya.
Padahal kemarin, ia sempat khawatir ketika musim masuk sekolah datang. Itu karena suaminya masih menjadi TKI di Malaysia dan belum mengirimkan uang. ?Kalau tidak anak saya terpaksa pakai baju robek tahun lalu,? ucapnya.
Hadi Marwoto dari Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Sungai Raya juga menilai program bantuan seragam sekolah yang dibagikan gratis kepada 40 persen siswa baru mulai SD, SMP hingga SMA Negeri se-Kubu Raya merupakan program populis dan berpihak kepada masyarakat.
Bahkan berdasarkan pengakuannya, orang tua murid menyampaikan langsung kalau bantuan seragam ini sangat diperlukan.
"Meskipun mendukung, kedepan mekanisme pendistribusian perlu ditingkatkan dan disempurnakan. Sebab, kebutuhan sekolah di Sungai Raya dan Kubu Raya sangat besar," ujarnya.
Bahkan dana BOS yang diberikan belum bisa mengakomodir kebutuhan sekolah. Mulai operasional, gaji guru honorer dan ATK, buku-buku pokok juga penunjang.
Menurutnya masalah aduan yang timbul di Kecamatan Sungai Kakap, dapat diselesaikan pihak terkait. "Saya melihat permasalahan tersebut, tidak perlu dipersoalkan. Pasalnya, niat pemerintah sudah baik. Kami juga meminta supaya program ini terus berlanjut ke tahun ajaran berikut," ucapnya.
Ia menuturkan di SDN 14 Gatot Subroto sebanyak 103 siswa baru, 38 diantaranya mendapatkan bantuan seragam gratis. ?Tak ada masalah. Sebab, mereka sangat terbantu," katanya.
Sementara itu, Kundai, Ketua Ranting PGRI Desa Sungai Ambangah, memuji program bantuan seragam sekolah pro rakyat. Alasannya, bantuan seragam ini menyentuh langsung ke warga dan langsung ke sasaran.
Kalaupun ada berbagai kendala di lapangan, guru SDN 31 Sungai Raya ini menilainya terletak pada permasalahan teknis yang bisa diperbaiki. "Yang penting gebrakan awalnya sangat punya pengaruh besar bagi dunia pendidikan di Kubu Raya," katanya.
(ANT-171/M027/S026)
Pewarta: NON
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010