Pelaksanaan vaksinasi massal dosis kedua khusus AstraZeneca (AZ) yang digelar di Lapangan Thor, Kota Surabaya, Jatim, Sabtu, dengan penerapan protokol kesehatan ketat itu berlangsung tertib dan lancar.Alhamdulillah di dalam semua tertib dan taat prokes
"Prosesnya sangat cepat sekali. Terima kasih sekali, jadi kami sebagai orang tua tidak capek," kata Sucahyono, kakek berusia 75 tahun yang mengaku lega karena sudah menerima vaksin dosis kedua.
Hal sama juga dikatakan warga Surabaya lainnya, Regita. Ia menjelaskan, bahwa proses vaksinasi massal kali ini berjalan dengan cepat dan tidak ada antrean.
Selain itu, lanjut dia, petugas yang ada di lapangan bersikap ramah saat mengatur jalannya proses vaksinasi COVID-19. Petugas terlihat sigap memandu peserta vaksinasi untuk mengikuti alur pelaksanaan.
Bahkan, sering kali petugas mengarahkan peserta vaksinasi yang kebingungan mencari tenda screening maupun lokasi penyuntikan vaksin.
"Ini sangat membantu peserta vaksin sehingga tidak terlihat adanya antrean peserta vaksin yang menimbulkan kerumunan," kata Regita.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, proses pelaksanaan vaksinasi massal di Lapangan Thor berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses vaksinasi inipun berjalan dengan cepat, tertib, dan lancar.
"Dari evaluasi kemarin, hari ini pintu masuk kita buka dulu semuanya supaya tidak ada penumpukan di luar. Alhamdulillah di dalam semua tertib dan taat prokes," kata Feny sapaan akrabnya.
Baca juga: Vaksinasi pelajar SD dan SMP di G10N Surabaya tanpa antre lama
Baca juga: Antusias warga ikut vaksinasi massal di Surabaya meningkat
Feny menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinkes Surabaya, saat ini terdapat kurang lebih sekitar 19 ribu warga Surabaya yang sudah mendapatkan vaksin AZ dosis pertama. Oleh sebab itu, pemkot menyiapkan 19 ribu vaksin AZ pada vaksinasi massal hari ini. Untuk mendukung kelancaran vaksinasi, pihaknya pun mengerahkan sekitar 500 tenaga kesehatan.
"Dari data yang seharusnya yang menerima dosis kedua, vaksin pertama sebelum tanggal 5 Juni itu ada 19 ribu orang. Tapi misalkan ini tidak memenuhi target, ya, kami akan alihkan untuk dosis pertama, karena tidak boleh lama-lama menyimpan vaksin," katanya.
Meski begitu, Feny mengimbau kepada warga yang sudah disuntik vaksin dosis pertama maupun kedua agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Sebab, meski sudah divaksin tidak menutup kemungkinan untuk terpapar COVID-19.
Apalagi, lanjut dia, jika masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Saya sampaikan kepada yang sudah vaksin jangan menjadi euforia, karena sudah vaksin jadi abai dan melanggar protokol kesehatan. Kalau melanggar prokes bisa terpapar COVID-19 walaupun sudah divaksin," ujarnya.
Selain itu, Feny juga menjelaskan, bahwa ketika ada warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama lalu terpapar COVID-19, maka mereka tetap bisa menerima vaksin dosis kedua. Namun, untuk dapat menerima vaksin dosis kedua itu, warga harus menunggu setelah tiga bulan sejak dinyatakan sembuh dari COVID-19.
"Dia baru bisa vaksin tiga bulan lagi, jadi tidak apa-apa melewatkan jadwal vaksinasi dosis kedua, karena kan dia baru terpapar COVID-19," katanya.
Baca juga: Vaksinasi massal di Surabaya digelar pemkot-Koarmada II 29-30 Juli
Baca juga: Vaksinasi pelajar SMP digelar serentak di 28 sekolah Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021