Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers lewat video mengatakan dukungan vaksin Moderna tersebut diberikan lewat skema berbagi-vaksin COVAX setelah berdiskusi secara intensif dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jack Sullivan.
"Amerika Serikat telah memberikan tambahan dukungan vaksin dose-sharing AS melalui COVAX Facility, sebanyak 3,5 juta dosis yang tiba saat ini di Jakarta," kata Retno dalam video yang diunggah oleh Sekretariat Presiden di kanal Youtube.
Kedatangan vaksin tersebut merupakan tahap ke-3 vaksin Moderna dari AS. Sebelumnya Indonesia telah menerima 4.500.160 dosis vaksin dari AS dalam dua tahap, masing-masing 3.000.060 dan 1.500.100 dosis, kata Retno.
"Dengan kedatangan pada hari ini, maka jumlah vaksin Moderna, dukungan kerja sama Pemerintah AS melalui COVAX Facility yang telah diterima Indonesia adalah 8.000.160 dosis vaksin jadi," kata Menlu.
Baca juga: Tambahan 1,5 juta dosis vaksin Moderna dari AS tiba di Indonesia
Retno menyampaikan terima kasih kepada AS karena bantuan tersebut sangat berharga untuk penanganan pandemi di Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah AS atas dukungan tambahan vaksin Moderna. Kerja sama melalui dose-sharing mechanism merupakan salah satu cara yang penting untuk dilakukan agar dunia dapat keluar dari pandemi ini,” kata dia.
Hingga kini, Indonesia telah menerima sebanyak 178,357,880 dosis vaksin COVID-19 yang terdiri dari 144.700.280 dosis dalam bentuk bulk dan 33,657,600 dosis vaksin jadi.
"Jika kita pilah lagi dari sisi sumbernya, maka dari COVAX Facility, saat ini Indonesia telah menerima pengiriman sebanyak 19.704.960 dosis vaksin secara gratis. Semuanya merupakan vaksin yang sudah jadi," kata Retno.
Dia mengatakan pemerintah akan terus berupaya mengamankan pengadaan vaksin bagi kepentingan rakyat Indonesia.
Baca juga: AS kirim lagi 1,5 juta dosis vaksin Moderna ke Indonesia
Baca juga: Indonesia terima 3 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna dari AS
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021