Materi pembelajaran perilaku pola hidup sehat bersih menjadi hal baru bagi siswa di Pegunugan Bintang karena satgas TNI langsung melakukan praktik untuk anak-anak sekolah dasar YPPK Santa Maria Kampung Abmisibil, Distrik Oksibab, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kehadiran prajurit Satgas TNI Yonif 403/Wirasada Pratista mengajar siswa SD dalam rangka mewujudkan program pemerintah anak Indonesia yang sehat dan peduli lingkungan di wilayah perbatasan merupakan bagian tugas lain yang dilakukan personel Satgas TNI Yonif 403.
"Menjelang peringatan hari jadi satuan serta dalam rangka mendukung program anak Indonesia sehat, maka personel Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista di Pos Okbibab bekerja sama dengan dewan guru SD YPPK Santa Maria melaksanakan pelatihan tentang pola hidup sehat untuk murid SD YPPK Santa Maria." ungkap Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas RI-PNG Yonif 403/Wirasada Pratista Letkol Inf Ade Pribadi Siregar diterima ANTARA, Minggu.
Baca juga: Satgas TNI edukasi warga perbatasan tentang pola hidup sehat
Dansatgas Letkol Inf Ade Pribadi Siregar menjelaskan, pelatihan pengajaran tentang pola hidup sehat kepada anak-anak usia sekolah yang merupakan salah satu wujud kepedulian Satgas TNI dalam upaya menjaga kesehatan siswa di wilayah perbatasan.
"Sekaligus pelatihan pola hidup sehat kami menyosialisasikan dan mengajak anak-anak usia sekolah aktif untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungannya, yaitu makan makanan bergizi, istirahat yang cukup serta olahraga secara rutin,"ujarnya.
Diakuinya, anak-anak peserta pelatihan pola hidup sehat dan bersih yang dilaksanakan Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista dengan melibatkan tim kesehatan Danpos Okbibab.
Selama pembelajaran latihan pola hidup sehat dan bersih yang diajarkan personel Satgas TNI kepada anak-anak mulai dari memotong kuku tangan dan kaki, edukasi cara membersihkan tangan, kemudian makan bubur bersama dan terakhir tata cara mengosok gigi yang baik dan benar.
Kegiatan pelatihan pola hidup sehat diberikan Satgas TNI, menurut Dansatgas, mendapat respon positif karena anak-anak di perbatasan terlihat bersemangat serta penuh kegembiraan,"kata Dansatgas.
Anak-anak di daerah perbatasan, lanjutnya, sangat rentan dengan beberapa penyakit terutama penyakit infeksi cacing termasuk salah satu penyakit yang paling banyak ditemukan pada anak-anak yang tinggal di daerah dengan kondisi sanitasi rendah.
Penyakit ini memang tidak mematikan bahkan sering diabaikan karena infeksi cacing dalam jumlah kecil umumnya tidak menimbulkan gejala tetapi dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Baca juga: Bersahabat dengan autoimun lewat pola hidup sehat
"Tim kesehatan Pos Okbibab Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista mengajak anak-anak di sekolahan untuk mempratikkan pola hidup sehat sejak dini," tambah Dansatgas.
Penerapan perilaku hidup sehat bersih di kalangan anak SD, lanjutnya, di dalam suasana pandemi virus corona sangat perlu diajarkan ke siswa SD.
"Bagi anak-anak Indonesia yang bersekolah di wilayah perbatasan masa usia dini perlu ditanamkan pembelajaran tentang pola hidup sehat bersih," ujarnya.
Anak Indonesia sehat
Sementara itu, Salah satu Guru SD YPPK Santa Maria Abmisibil Cusmas (34) menyampaikan apresiasi atas inisiatif Satgas TNI yang menunjukkan perhatian kepada anak-anak SD di wilayah perbatasan RI-PNG.
Mencetak generasi muda anak orang asli Papua sehat, cerdas dan berkarakter, menurut Cusmas, menjadi tanggung jawab bersama para pemangku kepentingan dan pemerintah daerah, lembaga pendidikan hingga peran para orang tua siswa di rumah.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Pos Okbibab karena telah rela datang jauh-jauh dari Pos dengan membawa seperangkat alat instruksi kesehatan dan bubur kacang hijau untuk dibagikan kepada anak-anak sekolah," ujarnya.
Cusmas berharap, pembelajaran pola hidup sehat bersih yang diterima siswa SD YPPK Santa Maria sangat penting dan bermanfaat untuk mendukung program kesehatan lingkungan bagi anak-anak sekolah dasar.
"Kami atas nama dewan Guru SD YPPK Santa Maria Abmisibil mengucapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih kepada bapak-bapak TNI Satgas Pos Okbibab Yonif 403/Wirasada Pratista yang sudah meluangkan waktu mengajar anak-anak," katanya.
Baca juga: Peringati Hari Anak, Satgas TNI bagikan seragam siswa di perbatasan
Cusmas memuji pembelajaran dilakukan personel Satgas Pamtas Yonif 131/Brs kepada siswa SD YPPK Santa Maria karena sangat menyentuh kebutuhan hidup anak-anak di lingkungan sekolah maupun rumah tingga.
"Diharapkan output pelatihan ini menjadikan anak-anak makin empati terhadap pengelolaan lingkungan tempat tinggal," katanya.
Dampak lain yang juga dirasakan siswa SD di perbatasan setelah mengikuti pelatihan, menurut Cusmas, dapat memberikan pengetahuan dan mengajarkan kepada anak-anak tentang menjaga kesehatan di usi dini.
Para siswa SD YPPK Santa Maria peserta pelatihan polah hidup sehat bersih diberikan prajurit Satgas TNI Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista Pos Oksibab Kabupaten Pegunungan Bintang sangat bergembira karena materi pembelajaran sangat penting dan bermanfaat dalam kehidupan di tengah keluarga.
Baca juga: Satgas Pamtas beri anak perbatasan wawasan kebangsaan lewat "Petasan"
Pengetahuan belajar prilaku pola hidup sehat dan bersih sangat mutlak untuk bisa diamalkan dalam lingkungan kehidupan keluarga masyarakat di tanah Papua sebagai upaya nyata tindakan preventif guna mencegah penyebaran penularan berbagai penyakit menular.
Dengan penerapan pola hidup sehat dan bersih setiap lingkungan keluarga diharapkan dapat membantu pemerintah mewujudkan tujuan pendidikan Nasional sesuai pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Dimana dalam tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Melalui pembelajaran pola hidup sehat bagi siswa sekolah dasar di Pengunungan Bintang, Papua diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan keseharian anak di lingkungan keluarga sebagai penopang utama pendidikan karakter anak asli orang Papua.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021