Pada hari Minggu, Anthony Sinisuka Ginting dari nomor tunggal putra melakoni laga semifinal dengan melawan atlet kawakan asal China, Chen Long, di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.
Dalam 12 pertemuan sebelumnya di turnamen tahunan, Ginting mengemas kemenangan 8-4 atau unggul dua kali lipat dari Chen Long.
Namun Chen Long bukan sembarang lawan. Di luar prestasinya di turnamen BWF, ia adalah peraih dua medali Olimpiade, dengan masing-masing perunggu dari London 2012 dan puncaknya di Rio 2016 saat ia menyabet medali emas.
Ginting mewaspadai betul lawannya yang lebih kenyang pengalaman di Olimpiade. Hal itu juga diwanti-wanti pelatih tunggal putra Indonesia Hendry Saputra Ho, agar tak menyepelekan Chen Long.
Baca juga: Kerja keras Ginting dipatahkan Chen Long di semifinal Tokyo 2020
Hal yang dikhawatirkan pun terjadi. Ginting yang sudah hafal permainan Chen Long di turnamen reguler mendadak tak berkutik kala meladeni lawannya yang kini bermain lebih rapi dan sulit ditembus.
"Saya lihat permainannya hari ini berbeda dari pertemuan kami sebelumnya. Dia tidak sering angkat bola, itulah sebabnya dia bisa mengendalikan permainan dari awal sampai selesai. Dia juga tidak membuat kesalahan, dia pemain yang sangat fokus," ujar Ginting.
Asa peraih medali perak Asian Games 2018 untuk maju ke babak final pun kandas setelah kalah dua gim langsung 16-21, 11-21. Ia terhenti di semifinal, namun masih berpeluang memboyong medali perunggu untuk Merah Putih.
Laga penentuan medali perunggu akan berlangsung hari Senin pukul 18.00 WIB. Ginting akan berhadapan dengan lawan yang belum pernah ia lawan sebelumnya, yaitu Kevin Cordon dari Guatemala.
Baca juga: Hentikan Cordon, Axelsen jumpa Chen Long pada perebutan medali emas
Baca juga: Ginting berharap menangi medali perunggu dari Olimpiade perdana
Baca juga: Ganda putra The Daddies ungkap Tokyo sebagai Olimpiade terakhir
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021