Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan sejak tiga tahun lalu pihaknya telah melakukan diversifikasi terhadap proyek-proyek energi terbarukan hingga teknologi.
"Investasi diversifikasi Indika Energy meliputi tambang emas, teknologi digital, energi baru dan terbarukan, kendaraan motor listrik, juga solusi berbasis alam atau nature based solutions. Kami menargetkan 50 persen pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025," kata Azis Armand dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut dia mengungkapkan situasi ekonomi global akibat pandemi masih cukup menantang, sehingga memacu perseroan untuk lebih adaptif dan tangkas dalam melihat peluang usaha.
Baca juga: Indika Energy cetak laba 55,8 juta dolar AS pada semester I 2021
Menurutnya, diversikasi investasi itu merupakan inovasi Indika Energy dalam melihat perubahan tren energi di masa depan yang cenderung memprioritaskan sektor energi baru terbarukan.
“Sejak 2018, Indika Energy telah melakukan diversifikasi di luar sektor inti kami di bidang energi dan pertambangan. Hal ini sejalan dengan tujuan eksistensi kami untuk memberi energi pada Indonesia demi masa depan yang berkelanjutan," terang Azin.
Perseroan telah menambah utang sebesar 125 juta dolar AS untuk mendanai proyek-proyek diverisifikasi tersebut.
Baca juga: Pemerintah diminta persiapkan peta jalan transisi batu bara
Beberapa anak usaha Indika Energy yang terdiversifikasi, antara lain PT Nusantara Resources Limited bergerak dalam bidang pertambangan emas, PT Tripatra Multi Energi dan PT Indika Tenaga Baru merupakan investasi energi terbarukan, hingga PT Electra Mobilitas Indonesia yang menggarap kendaraan motor listrik.
Selanjutnya ada juga PT Xapiens Teknologi Indonesia yang bergerak dalam bidang enterprise informasi dan teknologi, PT Zebra Cross Teknologi dalam bidang jasa teknologi digital, PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya yang menggarap bisnis energi terbarukan, serta PT Indika Multi Properti yang melayani proyek properti dan konstruksi bangunan.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021