Harapan tersebut tidak terlepas jika MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau The Mandalika terealisasi, maka secara tidak langsung akan memperkenalkan budaya lokal Lombok atau Sasak ke mancanegara.
Tentunya perhelatan tersebut diharapkan tetap melibatkan para budayawan dalam setiap kegiatan, sehingga bisa memberikan kontribusi bagi kelestarian budaya lokal di Lombok.
"Ketika event dimulai harus ada ritual budaya adiluhung adat sasak yaitu Nede Rahayu Ayuning Jagat untuk memohon keselamatan," katanya.
Diingatkan, jangan sampai mentang-mentang MotoGP digelar dengan pengunjung dari wisatawan asing, justru budaya lokal tereleminir.
Baca juga: Sirkuit MotoGP Mandalika majukan keberadaan budaya lokal
Setidaknya, dengan ada budaya lokal dalam MotoGP itu bisa menjadi filter dan bisa mempertahankan budaya lokal. "Kita harus tetap menunjukkan budaya Lombok," katanya.
Tentunya semua pembangunan itu pasti ada dampak negatif dan positif bagi masyarakat. Begitu juga dengan pembangunan Sirkuit MotoGP tersebut pasti membawa manfaat bagi semua pihak, baik pemerintah daerah, tokoh budayawan dan khususnya masyarakat setempat.
"Kita semua harus optimistis akan bisa membawa kemajuan bagi masyarakat. Para tokoh budayawan harus ikut ambil bagian dalam mendukung event tersebut," ujarnya.
Karena itu, pihaknya mengajak semua lapisan termasuk masyarakat untuk bisa mempersiapkan diri, sehingga tidak menjadi penonton di daerah sendiri. "Kita semua harus bisa mengambil bagian atau peluang dengan adanya sirkuit tersebut," jelasnya.
Dari sisi ekonomi, keberadaan sirkuit itu akan mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, baik itu bagi pelaku UKM, jasa transportasi dan lainnya.
Baca juga: Menko: Dua KEK baru diproyeksi tarik investasi 19,3 miliar dolar
"Pemerintah Daerah juga harus bisa mempersiapkan SDM masyarakat dalam menyambut event ini," katanya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Loteng itu juga menyampaikan, apabila sirkuit itu jadi dan ajang MotoGP dimulai, pasti SDM masyarakat itu bisa meningkat. Sehingga semua pihak harus bersiap dari sekarang menyambut event tersebut.
"SDM akan meningkatkan, semua butuh proses. Kita harus optimistis jangan ragu," katanya.
Baca juga: MotoGP Mandalika jadi pertaruhan Indonesia di mata dunia
Selanjutnya persiapan MotoGP
Persiapan MotoGP
Pihak kepolisian juga tidak mau kalah dalam semarak menuju pelaksanaan MotoGP di Mandalika, seperti yang dilakukan Polres Lombok Tengah mulai dibekali bahasa Inggris.
Pelatihan bahasa Inggris diberikan langsung oleh personel yang sudah ditunjuk langsung oleh Kabag Sumda sebanyak 25 orang.
Dari jumlah tersebut ada sekitar 15 orang yang sudah dipersiapkan untuk menjadi instruktur katagori mahir yang sudah diseleksi pada Jumat tanggal 30 April 2021 bertempat di ruang vicon Polres Loteng dimana satu personel Polsek Janapria adalah lulusan sarjana bahasa.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho SIK, melalui Kabag Sumda, AKP Nuraini, mengatakan pelatihan bahasa Inggris diberikan langsung personil yang mempunyai kualifikasi ataupun kemampuan berbahasa Inggris aktif
"Mereka yang sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan baik menjadi instruktur bagi personel Polres Lombok Tengah dengan jadwal latihan yg ditetapkan setiap hariKamis
Hal itu dilakukan karena Lombok Tengah kedepan akan menjadi daerah tujuan wisatawan manca negara dan domestik dengan adanya event MotoGP di mana sirkuit berlokasi di wilayah Polsek Kuta Polres Lombok Tengah
"Mulai dari sekarang kami siapkan personel agar begitu event MotoGP berlangsung, mereka sudah siap dan mampu berbahasa Inggris. Baik personel tingkat Polres dan Polsek, kita siapkan agar mahir berbahasa Inggris," katanya.
Baca juga: MotoGP Mandalika tawarkan potensi branding sangat besar bagi Indonesia
Demikian pula dengan Polres Lombok Barat yang meningkatkan kemampuan berbahasa asing jajarannya dan salah satunya bahasa Inggris.
Kapolres Lombok Barat, Polda NTB, AKBP Bagus S Wibowo SIK melalui Kabag SDM Kompol I Gede Ariadana SH mengatakan langkah ini merupakan upaya meningkatkan Pelayanan Polri kepada Masyarakat.
"Terutama kepada dalam pelayanan menghadapi Warga Negara Asing, terkait dalam menghadapi gelaran MotoGP dan kunjungan wisatawan masa pandemi COVID-19," ucapnya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan tugas tentunya setiap saat akan menghadapi situasi tertentu, yang membutuhkan keterampilan berbahasa Inggris, dalam menghadapi wisatawan asing.
"Karena masih dalam masa pandemik, nantinya personel ini dipersiapkan untuk menyampaikan imbauan-imbauan kepada wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, terkait dengan penerapan prokes," terangnya
Pelatihan bahasa Inggris ini, atas kerja sama Polres Lombok Barat dengan Asian High Wire Skill Development Centre Lombok, yang dilaksanakan dari 14 sampai 29 Juni 2021.
Seperti diketahui, selain MotoGP pada Maret tahun 2022, sirkuit Mandalika juga resmi masuk dalam kalender sementara ajang balap motor Motul FIM World Superbike Championship (WorldSBK) untuk musim 2021.
Baca juga: CEO Dorna Sports tinjau pembangunan sirkuit Mandalika
Selanjutnya FIM dan Dorna
Federasi Motosport Internasional FIM dan Dorna WorldSBK Organization selaku penyelenggara merilis kalender sementara penyelenggaraan WorldSBK 2021.
Sirkuit Mandalika resmi menjadi tuan rumah WSBK seri ke-11 yang dijadwalkan pada 12-14 November 2021. Balapan di Indonesia akan berlangsung sebelum seri di Sirkuit Philip Island, Australia yang masih harus menyelesaikan pembahasan soal kontrak.
Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat bisa menjadi primadona baru dunia balap internasional ketika pengerjaannya rampung dan mendapat restu dari Dorna Sports untuk menjadi venue gelaran MotoGP tahun depan.
"Kalau sudah jadi, ini sirkuit bagus banget, indah, flowing (mengalir), termasuk sirkuit cepat. Itu akan menjadi primadona baru balapan," kata pengamat otomotif Arief Kurniawan ketika dihubungi Antara.
Baca juga: Sirkuit Mandalika diyakini bakal jadi primadona baru dunia balap
PT Pengembang Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), selaku pengembang kawasan Mandalika, sedang mengejar target penyelesaian pembangunan sirkuit jalan raya sepanjang 4,3 km yang memiliki 17 tikungan itu demi memenuhi syarat dan lolos homologasi dari FIM selaku otoritas balap motor internasional.
Mandalika Grand Prix Association, selaku operator sirkuit dan promotor, mengungkapkan lewat media sosial bahwa hingga pertengahan Juli, progres kumulatif pekerjaan konstruksi sudah mencapai 81,42 persen, dengan pekerjaan yang hampir 100 persen selesai antara lain run-off gravel (99%), run-off grass (95%), tunnel & retaining wall utara (98%), outer & inner service road (95%) dan pemasangan concrete barrier (99%).
"Realistisnya di sini nih, kalau melihat update itu memang (kesiapan sirkuit) masih jauh dari persyaratan karena paddock aja masih belum ada," kata Arief.
Meski belum lolos homologasi dari FIM, Sirkuit Mandalika telah menjadi bagian kalender World Superbike (WSBK) sebagai tuan rumah seri ke-11 pada 14 November nanti, sedangkan rencana sebagai tuan rumah MotoGP harus diundur ke Maret tahun depan.
Baca juga: Optimisme dan realitas jelang homologasi Sirkuit Mandalika
Pewarta: Riza Fahriza*Akhyar Rosidi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021