Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Dwi Arys Purwoko di Aceh Timur, Senin, mengatakan penyelidikan kematian satwa dilindungi tersebut terus dilakukan dan terduga pelaku masih diburu tim gabungan.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Polisi sudah menemukan kepala gajah yang terpisah dari tubuhnya tersebut," kata Dwi Arys Purwoko.
Baca juga: KKP berikan bantuan untuk jaga lokasi peneluran penyu di Aceh
Selain itu, katanya, penyidik sudah mengirim organ tubuh gajah guna mengecek jenis racun yang digunakan untuk membunuh gajah ke laboratorium forensik.
Sebelumnya, bangkai gajah sumatra berkelamin jantan ditemukan mati tanpa kepala dalam area PT Bumi Flora di Desa Jambo Reuhat, Banda Alam, Aceh Timur, Minggu (11/7).
Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama mitra mengautopsi bangkai gajah itu dan menemukan benda diduga racun.
Baca juga: Ribuan hektare kebun sawit di Aceh Utara tidak produktif
"Berdasarkan hasil autopsi, kami mendapatkan perubahan organ di beberapa bagian alat pencernaan. Kami menemukan zat diduga racun," kata Rosa Rika Wahyuni dari Tim Kesehatan Hewan BKSDA Aceh.
Namun, kata Rosa, untuk mengetahui kepastian penyebab kematian gajah jantan tersebut dibutuhkan pemeriksaan laboratorium forensik.
"Benda asing ditemukan itu beserta sejumlah sampel dari organ tubuh gajah dikirim ke pusat laboratorium forensik. Hasil uji laboratorium forensik nantinya akan mengetahui jenis racun dan unsur kandungan dari racun tersebut," kata Rosa.
Baca juga: Polisi melimpahkan perkara penjualan emas tidak sesuai kadar ke jaksa
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021