Untuk mengatasi hal itu, pemerintah daerah menambah gedung dan tempat tidur khusus pasien COVID-19 seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
"Kami putuskan semalam, semua gedung dan tempat tidur di RS Ainun akan dijadikan untuk pasien Covid-19 semua. Kurang lebih 200 tempat tidur. Ini sedang dikaji oleh tim," kata Rusli.
Untuk mengantisipasi penumpukan pasien di RS Aloei Saboe dan RS Ainun, Gubernur meminta Pemda kabupaten dan kota selektif melayani pasien.
Baca juga: Ini penyebab lambatnya pemeriksaan sampel PCR COVID-19 di Gorontalo
Baca juga: Kota Gorontalo akan terapkan PPKM level 4
Pasien Covid-19 dengan gejala sedang sebisa mungkin dirawat di rumah sakit di kabupaten masing-masing.
"Jika bergejala berat baru dirujuk di rumah sakit rujukan Covid-19," ujarnya.
Direktur RS Ainun Habibie Fitriyanto Rajak menjelaskan jumlah tempat tidur COVID-19 berjumlah 83.
Semuanya sudah penuh dan sudah ditambah menjadi 30 tempat tidur sehingga total 113 unit, namun hingga saat ini sudah terisi 98 tempat tidur.
"Kami siapkan lagi gedung untuk COVID-19. Jadi gedung di bagian timur yang tadinya melayani pasien anak, neuro, dan penyakit dalam kami pindah ke sayap barat. Di situ ada 37 tempat tidur, sehingga kalo ditotal bisa 150 tempat tidur," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Gorontalo Marten Taha menjelaskan saat ini Rumah Sakit Aloei Saboe menambah satu gedung dengan kapasitas 90 pasien khusus pasien COVID-19.
Ruangan khusus sebelumnya berjumlah 118 tempat tidur dan saat ini sudah penuh.
"BOR rumah sakit tiga hari terakhir ini meningkat luar biasa. Kami sudah menambah jumlah tempat tidur, bahkan menambah satu gedung lagi," katanya.*
Baca juga: 46.990 warga Kabupaten Gorontalo telah divaksin COVID-19
Baca juga: Gubernur Gorontalo dan istrinya umumkan Positif COVID-19
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021