Baca juga: Wagub DKI tinjau kegiatan vaksinasi di Masjid Raya JIC Jakarta Utara
Dari data yang diberikan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto tercatat ada 11 tempat ibadah yang dijadikan lokasi vaksinasi massal COVID-19.
"Masjid dan gereja digunakan sebagai tempat vaksinasi," kata Uus di Jakarta, Selasa.
Sebanyak 11 tempat ibadah itu, terdiri dari empat gereja di antaranya Gereja Santa Maria Immakulata Kalideres, Gereja Santo Thomas Rasul Bojong Indah, Gereja Maria Kusuma Karmel Meruya, dan Gereja Santo Andreas Kedoya.
Sedangkan tujuh masjid yang jadi lokasi vaksinasi, yakni Masjid Al Mubarokah Tambora, Masjid Al Falah Pal Merah, Masjid Baitus Salam Taman Sari, Masjid Tama Cahaya Kebon Jeruk, Masjid Agung Al Mukhlisin Grogol Petamburan, Masjid Al Istiqomah, dan Masjid Al Hasni di Cengkareng.
Sebagian tempat ibadah tersebut sudah dioperasikan menjadi lokasi vaksinasi dan sisanya mulai beroperasi awal Agustus ini.
Uus menjelaskan Pemkot Jakarta Barat menggandeng para pemuka agama dalam program vaksinasi massal ini karena dianggap dapat mengajak masyarakat untuk vaksin.
Baca juga: Jusuf Kalla persilakan masjid jadi lokasi vaksinasi COVID-19
"Mengingat tokoh agama memiliki pengikut yang cukup luar biasa banyak, sehingga diharapkan dapat mengajak pendukungnya utk ikut vaksin," tutur Uus.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengupayakan agar pondok pesantren (ponpes), tempat ibadah, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya dapat difungsikan sebagai lokasi sentra vaksinasi dalam upaya percepatan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
"Pemerintah sedang menggerakkan percepatan vaksinasi. Kemenag tengah berupaya pro aktif dan berharap rumah ibadah, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya bisa dioptimalkan dalam percepatan ini," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Wamenag menilai peran pesantren dan tempat ibadah dalam upaya percepatan vaksinasi sangat sentral di tengah-tengah masyarakat. Ia mencontohkan jika vaksinasi dilakukan di lingkungan pesantren di seluruh Indonesia maka bisa menyasar para santri mulai dari usia 12 tahun termasuk warga sekitar.
Di sisi lain, para penyuluh agama yang sebelumnya diterjunkan untuk menyosialisasikan manfaat vaksin, diminta untuk menggandeng para ulama dan tokoh masyarakat sampai tingkat majelis taklim yang menjadi binaan mereka.
"Pesantren saya kira sangat strategis dalam percepatan vaksinasi untuk anak-anak. Ribuan bahkan mungkin jutaan santri, usianya di atas 12 tahun," kata Zainut Tauhid Sa'adi.
Baca juga: Wamenag: Ponpes-rumah ibadah diupayakan jadi lokasi sentra vaksinasi
Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021