Pemkot Kediri harapkan kuota vaksin dinaikkan

3 Agustus 2021 18:53 WIB
Pemkot Kediri harapkan kuota vaksin dinaikkan
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. ANTARA/HO-Dokumen pribadi

kendala saat ini banyak sekali orang yang tidak mau dites

Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berharap kuota vaksin COVID-19 bisa dinaikkan, sehingga bisa untuk melakukan vaksinasi kepada warga yang belum divaksin dengan harapan kekebalan kelompok herd immunity segera bisa terbentuk.

"Kami meminta agar kuota vaksin di Kota Kediri dinaikkan untuk percepatan vaksinasi," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Selasa.

Ia juga mengatakan, pemerintah kota berupaya keras capaian vaksinasi COVID-19 bisa terus naik. Bukan hanya soal harapan vaksin yang ditambah, Pemerintah Kota Kediri juga mengajak serta perguruan tinggi berbasis kesehatan turut bergabung sebagai vaksinator COVID-19 di Kota Kediri. Dengan itu, Kota Kediri mempunyai banyak tenaga untuk melakukan vaksinasi.

"Tenaga kita banyak. Nanti kalau di Kota Kediri selesai, tenaga bisa diperbantukan ke daerah lain, sehingga percepatan vaksinasi berjalan lancar dan target dapat segera dicapai," katanya.

Baca juga: Penggunaan tempat tidur "BOR" Kota Kediri mulai turun
Baca juga: Ibu hamil dan bayi kembarnya meninggal setelah terpapar COVID-19


Pihaknya juga menambahkan, para relawan itu tidak hanya membantu percepatan vaksinasi, melainkan juga membantu melakukan testing dan tracing di Kota Kediri. Hal itu bertujuan agar laju penyebaran COVID-19 di masyarakat dapat terus ditekan.

"Kami libatkan juga mahasiswa untuk melakukan testing dan tracing. Namun kendala saat ini banyak sekali orang yang tidak mau dites padahal sudah masuk dalam tracing. Ini yang perlu ada penekanan," ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.

Ia juga menambahkan, untuk penanganan COVID-19 dilakukan mulai dari hulu, hilir dan penanganan dampak. Penanganan hulu dilakukan dengan pengendalian mobilitas, penyekatan dan pengalihan arus, vaksinasi, serta testing dan tracing. Selanjutnya, penanganan hilir mulai dari penanganan warga isolasi mandiri, penyediaan isolasi terpusat, penambahan tempat tidur di rumah sakit, dan menjaga ketersediaan oksigen dan obat.

Penanganan dampak, dilakukan dengan pemberian bantuan sosial kepada warga dan pemberian bantuan untuk pelaku usaha.


Baca juga: Wali Kota Kediri instruksikan ASN beli produk UMKM bantu isoman
Baca juga: Pemkot Kediri manfaatkan layanan E-Tiket saat vaksinasi COVID-19

Pemkot Kediri, tambah dia, juga membuat gerakan untuk membantu warga, seperti gerakan membantu warga isoman (Batman) serta PKK Kota Kediri yang berkontribusi dalam program vaksinasi dan membuat dapur TP PKK Kota Kediri bagi warga isoman.

Sedangkan penanganan dampak ekonomi dilakukan dengan dana bergulir bagi UMKM Kota Kediri, membebaskan denda keterlambatan pajak, dan membuat imbauan serta monitoring ke perusahaan untuk menghindari PHK. Terdapat pula layanan call centre COVID-19 Kota Kediri, layanan belanja daring "Bi Imah", dan Sinergi untuk Jaring Pengaman Sosial (Si Jamal).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengatakan terkait dengan vaksinasi COVID-19, pemerintah kota berupaya keras agar vaksinasi bisa dilakukan kepada mereka yang lolos screening. Hingga kini, total keseluruhan capaian vaksinasi di Kota Kediri sudah 62,46 persen.

"Keseluruhan sudah 62,46 persen itu data akumulasi dosisnya. Untuk mencapai 70 persen kurang sedikit. Ini tinggal droping vaksin yang banyak bisa menyelesaikan 70 persen," kata dia.

Pihaknya juga sudah mengajukan untuk vaksin dan masih dalam proses pengiriman. Dimungkinkan vaksin akan kembali tiba pada pekan depan.

Di Kota Kediri, hingga Senin (2/8) terdapat 2.863 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 614 orang yang masih dirawat, 2.007 orang telah sembuh dan 242 orang telah meninggal dunia.

Baca juga: Wali Kota tegaskan petugas PPKM rutin datangi warga isolasi mandiri
Baca juga: Kasus naik, seluruh OPD di Kediri diajak gotong royong atasi COVID-19

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021