Huawei menyatakan bahwa investasi yang digulirkan melalui Spark Program di kawasan Asia Pasifik, bertujuan untuk membangun ekosistem startup yang berkelanjutan di kawasan tersebut selama tiga tahun ke depan. Huawei selama ini telah membantu Singapura, Hong Kong, Malaysia dan Thailand dalam membangun startup hub mereka.
Baca juga: Huawei sumbangkan hewan kurban untuk masyarakat di 15 kota
"Selama dua dekade terakhir, kami terus berkomitmen untuk memantapkan moto In Asia Pacific, For Asia Pacific. Dengan memanfaatkan basis pelanggan global Huawei dan teknologi full-stack, Program Spark akan menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS selama tiga tahun ke depan dan memberikan dukungan komprehensif untuk pembentukan ekosistem startup berkelanjutan yang menciptakan nilai baru bagi kawasan dinamis ini," kata Jeffery Liu, President for Asia Pacific Region of Huawei dalam siaran pers, Rabu.
Pada pertemuan tingkat tinggi itu, Huawei juga mengumumkan bahwa program tersebut akan fokus pada mengembangkan empat startup hub tambahan di Indonesia, Filipina, Sri Lanka, dan Vietnam.
Baca juga: AS akan cabut semua peralatan Huawei di jaringan telekomunikasinya
Tujuannya adalah merekrut 1.000 startup untuk bergabung ke dalam program akselerator Spark dan membantu menskalakan 100 startup di antaranya yang terpilih.
Huawei juga meluncurkan kolaborasi "Cloud-plus-Cloud" dan Program Inovasi bersama untuk lebih meningkatkan dukungannya kepada perusahaan-perusahaan startup di seluruh dunia.
Huawei akan mengerahkan upaya berkelanjutan dan memanfaatkan portofolio bisnisnya yang lengkap di dalam ruang kolaborasi "cloud-plus-cloud" untuk mendorong inovasi teknologi, layanan global dan lokal, serta ekosistem bisnis guna mempercepat pertumbuhan startup.
Pertemuan tingkat tinggi HUAWEI CLOUD Spark Founders Summit dihadiri oleh perwakilan dari startup-startup terkemuka Asia, akademisi, berbagai industri dan pemerintah, media, lebih dari 50 pemodal ventura terbaik regional dan lebih dari 300 pendiri startup.
Pesan yang disampaikan melalui sambutan maupun diskusi panel pada acara tersebut berfokus pada besarnya nilai sosial ekosistem startup dan bagaimana startup dapat mendorong lahirnya inovasi teknologi dan ekosistem, untuk selanjutnya berkontribusi terhadap pemberdayaan komunitas lokal sekaligus mendorong pembangunan sosial ekonomi.
Baca juga: Huawei umumkan Seeds for the Future Program 2.0
Tiga inisiatif Spark
Pada kesempatan itu Huawei mengenalkan tiga inisiatif tambahan dalam Program Spark Asia Pasifik, yaitu Spark Developer Program yang bertujuan untuk menyokong pembinaan ekosistem pengembang di kawasan Asia Pasifik yang didayai oleh HUAWEI CLOUD.
Kedua adalah program Spark Pitstop, yang dirancang untuk menggabungkan dan mendukung startup di HUAWEI CLOUD agar bisa mempercepat pengembangan produk. Adapun yang ketiga adalah Spark Innovation Program (SIP) yang berfokus memfasilitasi inovasi perusahaan melalui ekosistem startupSpark.
Pada saat membuka pertemuan tingkat tinggi, Catherine Chen, Senior Vice President dan Board Member Huawei menekankan betapa pentingnya startup bagi kemajuan sosial. Ia juga menjabarkan upaya penuh komitmen yang telah dilakukan Huawei untuk mendukung perkembangan startup.
"Startup dan UKM adalah inovator, disruptor dan sekaligus pelopor. Pada 34 tahun lalu, Huawei adalah startup yang hanya memiliki modal terdaftar sebesar 5.000 dola," kata Catherine Chen, Senior Vice President dan Board Member Huawei.
"Kami terus berpikir bagaimana kami dapat memanfaatkan pengalaman dan sumber daya yang kami miliki agar bisa membantu lebih banyak startup mengatasi tantangan mereka," kata dia.
Catherine menambahkan, "Kami berkeyakinan bahwa dukungan tersebut akan bermanfaat dalam membantu startup untuk mengkapitalisasi peluang-peluang yang muncul berkat terselenggaranya transformasi digital, sehingga startup-startup dapat meraih kesuksesan serta kian mampu mengembangkan lebih banyak lagi produk-produk dan solusi inovatif bagi dunia."
Zhang Ping'an, CEO of Huawei's Cloud Business Unit mengatakan, "Sejak diluncurkan pada tahun 2017, HUAWEI CLOUD telah menjadi cloud dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan telah mendorong pertumbuhan banyak startup."
"Tahun lalu, kami meluncurkan Program Spark di Asia Pasifik. Melalui program ini, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, inkubator terkemuka, perusahaan VC terkenal, dan universitas terkemuka untuk membangun platform yang mampu mendukung startup di berbagai wilayah. Saat ini, 40 startup telah berpartisipasi dalam program kami," kata dia.
Zhang melanjutkan bahwa mulai saat ini, pihaknya akan memberikan dukungan yang lebih besar kepada para startup melalui empat inisiatif baru, yakni kolaborasi cloud-plus-cloud, inovasi teknologi berkelanjutan, layanan global dan lokal, serta ekosistem bisnis berkualitas tinggi.
"Hari ini, kami meluncurkan Kolaborasi Cloud-plus-Cloud dan Program Inovasi Bersama guna mendukung startup dengan menginvestasikan sumber daya senilai 40 juta dolar AS," kata dia.
"Investasi tersebut berasal dari HUAWEI CLOUD dan Huawei Mobile Services (HMS). Pada tahun 2021, kami berencana untuk memberikan dukungan kepada 200 startup di ekosistem HMS dan berbagi jaringan sumber daya kami dengan para pengembang di seluruh dunia yang bersama-sama telah melayani 1 miliar pengguna perangkat Huawei. Selain itu, kami juga akan membuka Pusat Inovasi Pengembang HMS untuk mendukung 100.000 pengembang cloud-native HMS," kata dia.
Infrastruktur HUAWEI CLOUD bekerja sama dengan Huawei Mobile Services mendukung startup yang berasal dari semua industri. Penawaran cloud Huawei membantu para pengembang dan mitra untuk menyatukan akun, platform pengembangan, serta distribusi dan operasi aplikasi.
HMS kini menjadi ekosistem aplikasi seluler terbesar ketiga di dunia dan membantu banyak perusahaan rintisan memperluas pengaruh global mereka. Saat ini, terdapat 4,5 juta pengembang dari lebih dari 170 negara dan wilayah yang telah mengandalkan HMS.
Huawei mengakui startup sebagai mitra utama. Pada HUAWEI CLOUD Spark Founders Summit, Huawei meluncurkan data terbaru tentang program penelitian inovasinya dengan perusahaan rintisan.
Data tersebut menunjukkan hubungan yang solid antara Huawei dengan lebih dari 2.000 mitra dari seluruh kawasan Asia Pasifik yang diwarnai dengan program-program sinergis dengan pemerintah, perusahaan VC terkemuka, serta universitas terkemuka di Hong Kong dan Singapura secara berkelanjutan untuk membangun platform-platform pendukung.
Sebagai pemungkas pada pertemuan tingkat tinggi, Huawei juga menyampaikan pengumuman tentang rencananya membangun HMS Developer Innovation Center atau pusat inovasi bagi para pengembang yang tergabung dalam ekosistem HMS.
Melalui pusat inovasi tersebut, Huawei akan mengembangkan kompetensi para SDM melalui kolaborasi bersama 210 universitas terkemuka di seluruh kawasan Asia Pasifik.
Baca juga: Adopsi ekonomi digital percepat pemulihan ekonomi di masa pandemi
Baca juga: Huawei Nova 8 SE Life diluncurkan di China
Baca juga: Huawei segera rilis tablet perdana dengan HarmonyOS 2
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021