Sebanyak 1.000-an pelajar SMAN I Kediri, Jawa Timur, mengikuti vaksinasi COVID-19 menindaklanjuti instruksi dari pemerintah demi mengantisipasi penyebaran virus corona dan menjelang kegiatan belajar mengajar tatap muka.Untuk tatap muka kami sesuai dengan aturan, tetap menunggu instruksi dari pemerintah provinsi, walaupun anak-anak sudah divaksin tahap satu
"Ada 1.000 dosis pertama di SMAN I Kediri ini. Vaksinasi ini dilakukan, jika mereka terpapar COVID-19 bisanya OTG (orang tanpa gejala), kan bahaya karena tidak merasa apa-apa. Selanjutnya, kalaupun ada kebijakan dari pusat harus luring, kita sudah siap," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat meninjau vaksinasi massal di SMAN I Kediri, Rabu.
Baca juga: 97 persen pasien COVID-19 di Situbondo meninggal karena belum divaksin
Ia juga mengatakan, saat ini giliran dari pelajar yang ikut vaksinasi. Sebelumnya, para guru telah dilakukan vaksinasi dan sudah mendapatkan dosis pertama dan kedua.
"Guru ada sekitar 6 ribuan seluruh Kota Kediri, sekarang siswa yang divaksin. Kalau sudah (divaksin COVID-19) kami sudah membekali proteksi," kata dia.
Ia juga mengatakan, vaksinasi di sekolah untuk tingkat SMA pertama dilakukan di SMAN I Kediri. Hal ini juga atas surat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Untuk sekolah lainnya juga akan menyusul.
Baca juga: 7000 pelajar di Matraman Jakarta Timur belum vaksin COVID-19
"Untuk vaksinnya Sinovac, dan ini masih di SMAN I Kediri, besok mungkin SMA lainnya," kata dia.
Sementara itu, Maulana Rido Ahmad, pelajar kelas 11 SMAN I Kediri ini mengaku dirinya tidak mengalami gejala berat setelah divaksin.
Ia berharap dengan vaksinasi ini nantinya proses kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung dengan tatap muka.
"Ini efektif (vaksinasi COVID-19) dan enak kalau nanti ada pembelajaran tatap muka langsung. Karena, lebih baik tatap muka. Kalau daring agak susah, tugas banyak," kata remaja jurusan IPS ini.
Baca juga: Ribuan pelajar hingga lansia jalani vaksinasi di Jakarta Pusat
Kepala SMAN I Kediri Widayat mengatakan selama ini di sekolahnya mengikuti instruksi dari pusat dan pemerintah provinsi untuk tetap menggelar kegiatan belajar mengajar secara daring.
"Untuk tatap muka kami sesuai dengan aturan, tetap menunggu instruksi dari pemerintah provinsi, walaupun anak-anak sudah divaksin tahap satu," kata dia.
Ia menambahkan, dari informasi yang didapat biasanya izin untuk menggelar sekolah tetap muka harus mendapatkan persetujuan dari satuan tugas penanganan COVID-19 daerah, jika diizinkan kegiatan belajar mengajar tatap muka akan dilakukan.
"Siswa baru vaksin pertama, semoga segera vaksin kedua. Syukur-syukur pemerintah memperbolehkan tatap muka," kata dia.
Widayat menambahkan, dalam kegiatan vaksinasi massal ini diikuti oleh seluruh pelajar di SMAN I Kediri. Secara total ada lebih dari 1.000 orang pelajar dengan berbagai jurusan di sekolah ini.
Hingga kini, di Kota Kediri per Selasa (3/8) terdapat 2.923 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 652 orang yang masih dirawat, 2.024 orang telah sembuh dan 247 orang telah meninggal dunia.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021