Pertandingan tersebut sangat dinanti setelah Australia memberikan kejutan kepada tim AS dalam rangkaian pra-Olimpiade di Las Vegas. Motivasi yang sama telah membawa Australia meraih kemenangan pra-Olimpiade pada Juni, namun hal tersebut kemudian dipatahkan oleh tim AS saat mereka berhasil meraih kemenangan di Olimpiade Tokyo 86-73.
Pelanggaran awal dan lemparan yang sia-sia, termasuk 10 turnover di kuarter pertama dari tim Australia memberikan keuntungan bagi tim AS untuk meraih keunggulan hanya beberapa menit setelah memasuki lapangan. Waktu terus berjalan, dan AS meraup 15 poin tanpa balas.
Selepas itu, Australia terus berjuang meruntuhkan pertahanan yang dibangun oleh Amerika. Namun tim AS mampu mengumpulkan total 20 poin dari turnover setelah menghadang permainan ofensif Australia.
Breanna Stewart memimpin daftar pencetak angka terbanyak dengan 23 poin, sedangkan pemain Australia dengan skor tertinggi Leilani Mitchell tertinggal 14 poin.
Baca juga: Tim putri Amerika Serikat sabet emas Olimpiade perdana basket 3x3
Statistik memprediksi kemungkinan yang baik untuk Dawn Staley, pelatih yang pernah membawa tim AS menyabet medali emas Olimpiade tiga kali. Para pemainnya sejauh ini telah berjuang maksimal untuk meraih kemenangan, dan dia pun bertekad mengulangi kejayaan tim AS di semifinal.
Dengan kemenangan beruntun Olimpiade yang diperpanjang menjadi 53 pertandingan, performa tim AS terlihat semakin tangguh. Tantangan mereka selanjutnya di semifinal, yaitu melawan Serbia yang telah mengalahkan China 77-70 sehari sebelumnya, demikian laporan Olympics.com.
Baca juga: Ringkasan basket Olimpiade: Belgia, China jejaki perempat final putri
Baca juga: Basket putri Jepang jungkalkan Prancis, Amerika atasi Nigeria
Pewarta: Gheovano Alfiqi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021