Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, tiga rusun sederhana sewa (rusunawa) itu, yakni Rusunawa PIK Pulo Gadung (71,083 persen), Rusunawa Inspeksi Banjir Kanal Timur atau BKT (76,835 persen) dan Rusunawa Karang Anyar (71,533 persen).
Ia mengatakan, Rusunawa Karang Anyar yang berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, merupakan revitalisasi seperti juga Rusunawa Penjaringan (Jakarta Utara) dan Rusunawa Cipinang Besar Utara/Cibesut (Jakarta Timur).
Selain itu juga ada Rusunawa Cakung Barat, Rusunawa Padat Karya, Rusunawa Pulo Jahe dan Rusunawa Kelapa Gading Timur.
Adapun di 10 rusunawa tersebut dibangun 26 tower dengan jumlah hunian mencapai 5.835 unit.
Rusunawa itu diharapkan sebagai tempat tinggal sementara bagi warga DKI Jakarta yang belum mampu untuk mengakses hunian milik bersubsidi melalui Program DP Nol Rupiah atau bahkan hunian komersial lainnya.
Ini merupakan salah satu upaya untuk memenuhi ketersediaan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Harapannya, tentu warga yang tinggal di Rusun Sewa semakin meningkat kesejahteraan ekonominya sehingga di kemudian hari dapat memiliki dan tinggal di rumah milik sendiri," kata Sarjoko.
Baca juga: DKI catat ada 26.543 unit hunian tersedia di rusunawa
Baca juga: DKI berupaya rusunawa bisa jadi hak milik
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021