Baca juga: Sudin SDA Jakbar bantu antar tabung oksigen ke rumah sakit
"Apa yang dibikin Pemprov DKI itu ya terima kasih sangat membantu sebenarnya," kata Ketua Kompartemen Jaminan Kesehatan Nasional ARSSI Fajaruddin Sihombing saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Fajaruddin menuturkan kendala yang dihadapi rumah sakit rujukan COVID-19 dalam memenuhi persediaan oksigen karena beberapa faktor, seperti permintaan yang tinggi namun tidak seimbang dengan stok yang tersedia.
Selain itu, para pemasok oksigen mengalami kendala dalam pendistribusian akibat dari pembatasan mobilitas pada jalur distribusi, serta petugas yang menyalurkan terpapar COVID-19 sehingga menghambat penyaluran.
"Di situ sebenarnya kendala utamanya. Jadi memang antara demand dan supply-nya itu tidak seimbang, sehingga terhambatlah datang ke rumah sakit distribusinya itu," ujar Fajaruddin.
Baca juga: MRT Jakarta, WeCare.id sediakan tabung oksigen gratis untuk masyarakat
Hal lain yang masih menjadi kendala terkait persediaan oksigen menurut Fajaruddin, karena rumah sakit tidak dapat menghitung persediaan tabung oksigen saat kondisi jumlah pasien COVID-19 bergejala berat membludak.
Terlebih pihak rumah sakit pun tidak dapat memperkirakan jumlah pasien COVID-19 bergejala berat yang harus dirujuk untuk mendapatkan perawatan segera.
Dengan adanya dashboard pemantau stok oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19, maka penyaluran tabung oksigen akan termonitor secara pasti dan setiap saat.
Fajaruddin juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang menyediakan sentra isi ulang tabung oksigen di Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat karena cukup membantu persediaan oksigen di rumah sakit.
Baca juga: Anies sesalkan oknum cari untung saat oksigen langka
Guna memudahkan pengawasan persediaan isi tabung oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggulirkan program kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun sebuah sistem pemantauan ketersediaan dan kelancaran distribusi oksigen bagi rumah sakit rujukan COVID-19 di wilayah DKI Jakarta.
Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Keputusan Gubernur (Kepgub) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Nomer 890 Tahun 2021 perihal Satuan Tugas Pemenuhan Kebutuhan Oksigen di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro menjadi bagian pada satuan tugas yang dibentuk Pemprov DKI Jakarta terutama untuk mengembangkan alat 'monitoring dashboard' yang dapat mengukur data pasokan dan kebutuhan oksigen secara "real time".
Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Perusahan Jakpro, menyebutkan melalui dashboard yang dikembangkan oleh Divisi Project Management Office (PMO) dan Divisi IT Jakpro itu, maka jumlah pasokan dan permintaan isi tabung oksigen di DKI Jakarta dapat terukur dengan akurat.
Baca juga: Kelurahan Ciracas pinjamkan tabung oksigen medis ke warga
Pemprov DKI sebagai eksekutif akan memiliki data yang real time dan valid terkait kapasitas kemampuan produsen di hulu, lalu lintas distribusi, hingga kebutuhan oksigen di hilir atau di rumah sakit rujukan COVID-19.
Dari sisi permintaan, diungkapkan Nadia, dashboard yang dikembangkan Jakpro ini akan turut membantu persoalan tata kelola persediaan isi tabung oksigen di rumah sakit. Sehingga, Pemprov DKI Jakarta dan pemangku kepentingan lainnya akan memiliki informasi yang akurat atas ketersediaan tabung oksigen di setiap rumah sakit rujukan COVID-19.
Berdasarkan data itu, pihak produsen dan distributor dapat memprioritaskan penyaluran tabung oksigen ke rumah sakit yang paling membutuhkan serta tidak akan terjadi kelangkaan tabung oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19.
Nadia mengungkapkan program kolaborasi tersebut melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik), serta jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta termasuk Jakpro.
Hal itu untuk penyediaan, pengolahan data, pembuatan alur dan sistem kerja pada Oxy App yang terhubung dengan dashboard data untuk mempermudah penginputan data di lapangan melalui inovasi, serta optimalisasi fitur teknologi.
Tercatat, data pasokan dan permintaan tabung oksigen di DKI Jakarta berasal dari rumah sakit rujukan COVID-19 berjumlah 131, Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (DTKTE), produsen, serta distributor.
Baca juga: Kantor LRT beralih fungsi jadi selter isolasi mandiri COVID-19
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021