Harga awal tersebut turun menjadi hanya 19.900 dollar AS (Rp285 juta) jika menyertakan kredit pajak federal 7.500 dollar AS (Rp107 juta), yang masih memenuhi syarat untuk kendaraan Nissan.
Harga tersebut tidak termasuk biaya lain seperti biaya lisensi dan tujuan, atau insentif tingkat negara bagian tambahan, tetapi ini adalah tanda yang menjanjikan tentang betapa terjangkaunya kendaraan listrik.
Perbedaan harga pasti antara mobil Nissan Leaf 2021 dan 2022 bervariasi dari model ke model. Leaf S entry-level, yang memiliki baterai 40kWh kini dibanderol 27.400 dollar AS dari sebelumnya 31.670 dollar AS (Rp453 juta), lebih rendah dari harga awal Mini Cooper listrik sebesar 29.990 dollar AS (Rp429 juta). Mini listrik sering disebut sebagai mobil listrik termurah yang saat ini tersedia di Amerika Serikat.
Sementara Leaf SL Plus yang memiliki baterai 62kWh, harganya telah turun sebesar 6.570 dollar AS (Rp94 juta), dari 43.970 dollar AS (Rp630 juta) menjadi 37.400 dollar AS (Rp536 juta).
Meskipun terdapat penurunan harga, spesifikasi mobil Leaf baru secara umum tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun, semua model 2022 kini menyertakan port pengisian cepat CHAdeMO, ditambah kabel pengisi daya portabel 240 volt, yang seharusnya memberikan lebih banyak fleksibilitas saat mengisi ulang baterai mobil.
Leaf saat ini menjadi satu-satunya mobil listrik yang dijual Nissan di Amerika Serikat, tetapi pada akhir tahun ini pabrikan Jepang itu akan merilis Ariya, SUV crossover listrik baru dengan jangkauan hingga 300 mil.
Diumumkan tahun lalu, Ariya akan mulai dijual di Jepang pada pertengahan tahun, disusul ke Amerika Serikat dan Kanada dengan kisaran harga mulai dari 40.000 dollar AS (Rp573 juta).
Baca juga: Renault prediksi laba 2021 meskipun krisis chip dan biaya bahan baku
Baca juga: Nissan sumbang pendapatan 173 juta euro untuk Grup Renault
Baca juga: Empat pabrikan "recall" hampir 49 ribu kendaraan terkait suku cadang
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021