Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka di SDN 25 Kramat Jati, Jakarta Timur hanya sebanyak 100 orang per hari untuk menghindari terjadinya kerumunan.Nakes-nya terbatas, maka kami batasi hanya 100 orang per hari
"Nakes-nya terbatas, maka kami batasi hanya 100 orang per hari agar tidak terjadi kerumunan," kata Pengawas Program Vaksinasi Merdeka Ipda Sri Handayani dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya di RW 11 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.
Ia mengatakan bahwa setiap hari hanya menerima 100 orang, jika lebih dari itu maka akan dialihkan untuk esok hari karena tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas hanya satu orang dokter saja yang dibantu oleh kader dasawisma setempat.
Handayani menegaskan selama vaksinasi berlangsung, peserta vaksin diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 serta dibatasi dalam satu ruangan vaksin hanya lima orang saja.
Selain itu, setiap warga RW 11 juga diminta mengambil sertifikat setelah vaksin melalui pesan pendek yang akan dikirimkan langsung oleh petugas.
Baca juga: Wakapolda tinjau Vaksinasi Merdeka di STIKS Tarakanita
Setiap harinya enam petugas dari kepolisian memantau area vaksin untuk menghindari kerumunan.
Vaksin tersebut merupakan program Vaksin Merdeka yang dilaksanakan 17 hari ke depan untuk memperingati 17 Agustus dan diadakan setiap Senin-Jumat di SDN 25 Kramat Jati mulai dari jam 08.00-15.00.
Vaksin yang digunakan saat ini adalah vaksin tahap satu Sinovac dengan kriteria umur 12-59 tahun.
Vaksin ini terbuka untuk semua masyarakat yang mempunyai NIK atau KTP DKI, akan tetapi jika ada yang dari luar RW 11 akan dimintakan kartu domisili dari RT setempat.
Baca juga: Vaksinasi Merdeka sasar 118 permukiman di Jakarta Utara
Pewarta: Anisyah Rahmawati/ Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021