Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta menargetkan dapat meraih juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober 2021 dengan mengumpulkan 175 medali emas.Setelah kami analisis, terjadi penurunan performa, fisik sekitar 50 persen dan berat badan yang tidak terkontrol
"Target untuk PON kami juara umum, artinya harus bisa memperoleh sekitar 25 persen medali emas," kata Sekretaris Umum KONI DKI Jakarta Djamran pada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Untuk meraih itu, KONI mengandalkan cabang-cabang olahraga yang menjadi unggulan DKI Jakarta antara lain di semua cabang olahraga beladiri, atletik, dan kedirgantaraan.
"InsyaAllah kami lakukan yang terbaik, saat ini kami sudah persiapkan dengan menggelar pemusatan latihan daerah hingga nanti berangkat ke Papua," kata Djamran.
DKI Jakarta sendiri menggelar pusat pelatihan atau training camp (TC) dengan sistem "bubble" yang artinya mereka dikarantina tidak boleh bercampur dan berinteraksi dengan pihak luar demi menjaga performa dan menghindari paparan COVID-19.
Djamran mengatakan TC terpadu tersebut dilakukan oleh KONI DKI di fasilitas milik DKI Jakarta yakni Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta di Ragunan mulai hari Rabu (4/8).
Baca juga: Atlet DKI jalani TC sistem karantina guna hadapi PON XX
Djamran menyebut akan ada sekitar 290 atlet dari sekitar 30 cabang olahraga (sisanya Pelatda di luar daerah) yang diasramakan di Ragunan dengan penerapan protokol kesehatan ketat hingga pemberangkatan ke Papua untuk bertanding pada ajang PON.
"Sejak awal, sebelum masuk ke fasilitas kami lakukan tes PCR dahulu, dan sebelum masuk ke asrama dilakukan swab antigen, setelah dinyatakan negatif baru masuk," kata Djamran.
Selama menjalani karantina di PPOP Ragunan, kata Djamran, para atlet tidak diperkenankan pulang dan bertemu orang luar, bahkan pengurus KONI pun jika masuk ke lingkungan PPOP Ragunan diharuskan melakukan swab antigen sebelumnya dan dinyatakan negatif.
Baca juga: KONI DKI: Olimpiade Tokyo jadi penggugah semangat PON Papua
Digelarnya Pelatda ini sendiri, kata Djamran, diambil setelah pihak KONI DKI melakukan evaluasi terhadap program latihan mandiri para atlet Pelatda selama periode pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 lalu.
Saat dilakukan evaluasi dan analisa performa dan fisik pada para atlet pada bulan Juni 2021 lalu, tambah Djamran, pihak KONI akhirnya memutuskan untuk kembali melakukan pemusatan latihan.
"Setelah kami analisis, terjadi penurunan performa, fisik sekitar 50 persen dan berat badan yang tidak terkontrol ini bagi kami luar biasa. Untungnya kami tahu lebih awal, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pelatda terpusat, masih ada waktu hampir dua bulan mudah-mudahan bisa sesuai dengan yang kami harapkan," ucap Djamran.
PON ke-20 sendiri akan dilaksanakan di Provinsi Papua pada 2-15 Oktober 2021 di empat Kabupaten/Kota yakni Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke dengan 37 cabang olahraga yang dipertandingkan.
PON XX yang akan diikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI itu sedianya digelar pada Oktober 2020 tapi kemudian diputuskan ditunda karena pandemi COVID-19.
Baca juga: Meski persaingan merata, KONI DKI Jakarta bertekad juara umum PON
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021