"ICAISD 2021 merupakan konferensi internasional untuk berbagi ilmu dan penelitian di bidang ilmu komputer dan informasi," kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas BSI Taufik Baidawi, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
Kampus Universitas BSI, selain di Jakarta juga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan total mencapai 35 kampus, di antaranya Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Sukabumi, Karawang, Cikampek, Cibitung, Tegal, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, dan Pontianak.
Ia menjelaskan kegiatan yang diadakan LPPM selama dua hari (5-6) Agustus 2021 dan dibuka oleh Rektor Universitas BSI Dr Mochamad Wahyud, M.Kom, M.Pd itu merupakan tahun kedua kemitraan Universitas BSI dengan Universitas Teknologi Poznan, Polandia, Universitas Teknik Delft, Belanda, dan Jyothi Engineering College-Jyothi Hills, India.
Selain itu, dari dalam negeri perguruan tinggi yang terlibat adalah Aptikom DKI Jakarta, Universitas Sumatera Utara, Universitas Nusa Mandiri (UNM), BRI Institute, STMIK Pelita Nusantara dan AMIK-STIKOM Tunas Bangsa.
Mengusung tema "Innovating Scientific Learning for Deep Communication", kata dia, kegiatan itu dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di abad 21.
Hal ini juga telah berkontribusi mengubah atau memperbarui berbagai bidang kehidupan, termasuk ilmu terapan dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Narasumber pembicara utama dalam seminar itu yakni Ketua Umum Aptikom Indonesia Prof Ir Zainal Arifin Hasibuan, MLS, Ph.D, Prof Dr Gerhard Willem Weber dari Universitas Teknologi Poznan, Polandia, Prof Dr Dorien De Tombe dari Universitas Teknik Delft, Belanda, Prof Sunny Joseph Kalayathankal dari Jyothi Engineering College-Jyothi Hills, India, dan Prof Dr Herman Mawengkang dari Universitas Sumatera Utara (USU).
Ia menjelaskan melalui seminar itu pihaknya menyediakan platform bagi para peneliti dan praktisi, baik dari akademisi maupun industri untuk bertemu dan berbagi perkembangan mutakhir penelitian ilmu komputer dan informasi.
Platform dalam edisi ini, kata dia, diterbitkan sejalan dengan konferensi internasional kedua tentang pengembangan ilmiah informasi lanjutan.
Dikemukakannya artikel-artikel ini mencakup spektrum topik yang luas dalam ilmu komputer, teknik komputer dan sistem komputer, rekayasa perangkat lunak, multimedia seluler, dan teknologi informasi, sistem informasi dan manajemen informasi.
Panitia penyelenggara telah menerima 162 makalah melalui laman easychair.org, dengan rincian 126 makalah yang diterima.
Dari 126 makalah, 64 makalah di ilmu terapan dan 62 makalah di artificial intelligence. Artikel-artikel ini memberikan gambaran umum tentang isu-isu penelitian kritis yang mencerminkan pencapaian masa lalu dan tantangan masa depan.
Ia menambahkan makalah tersebut dipilih dari 126 abstrak. "Dan makalah ini kami kirimkan ke Penerbit IOP (Journal of Physics Conference Series) untuk diterbitkan di sana sebagai 'Proceeding Scopus Akses Terbuka'," katanya.
Disampaikannya bahwa statistik ini menunjukkan tingginya persaingan untuk dipublikasikan pada prosiding. Isu dan seminar ini menjadi istimewa karena semakin banyak delegasi yang datang dan bergabung dari berbagai negara maupun universitas.
Pihaknya menjamu 42 delegasi, baik dari luar negeri maupun lokal. Dari luar negeri delegasi tersebut berasal dari Malaysia, Bangladesh, Turki, Jerman, Jepang, Taiwan dan Filipina.
Taufik berterima kasih kepada semua reviewer dan editor atas komitmen, usaha dan dedikasinya dalam melaksanakan tugas mereview semua abstrak dan makalah lengkap.
"Tanpa bantuan dan dedikasi mereka, proses ini tidak akan mungkin terjadi dalam waktu yang singkat. Kami sangat menghargai semua anggota komite atas upaya bersama dan kontribusi mereka yang tak ternilai bagi keberhasilan konferensi," demikian Taufik Baidawi.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021