• Beranda
  • Berita
  • Peraih medali Olimpiade pilih gunakan bonus untuk tabungan hari tua

Peraih medali Olimpiade pilih gunakan bonus untuk tabungan hari tua

6 Agustus 2021 15:46 WIB
Peraih medali Olimpiade pilih gunakan bonus untuk tabungan hari tua
Tangkapan layar - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyambut kedatangan rombongan terakhir tim Indonesia di Olimpiade Tokyo di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/8/2021). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

Dana ini kalau buat saya pasti ditabung karena kami tidak bisa terus berprestasi di hari tua

Peraih medali Olimpiade Tokyo 2020 mengungkapkan bahwa bonus berlimpah yang mereka terima akan digunakan untuk bekal tabungan di hari tua.

Peraih medali perunggu Anthony Sinisuka Ginting, misalnya, sadar bahwa atlet merupakan profesi yang tidak menjamin kehidupan hingga hari tua. Sebab, jika atlet semakin berumur maka performa pun akan kian menurun sehingga sulit untuk terus berprestasi.

Oleh karena itu, pria berusia 24 tahun itu mengatakan akan menggunakan setiap bonus yang mengalir kepada dirinya untuk ditabung demi mempersiapkan kehidupan masa depan ketika pensiun nanti.

Baca juga: Shopee beri bonus Rp1 miliar untuk kontingen Indonesia di Olimpiade

“Kalau di bulu tangkis mungkin di umur 30-32 tahun sudah banyak yang pensiun. Jadi (bonus) ini salah satu nilai tambah buat kami karena kami harus mempersiapkan hari tua,” tutur Anthony dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat.

“Dana ini kalau buat saya pasti ditabung karena kami tidak bisa terus berprestasi di hari tua,” ujar dia menambahkan.

Tak jauh berbeda dengan Anthony, peraih medali emas Olimpiade Apriyani Rahayu juga menyampaikan bahwa sebagai atlet yang mempunyai batas umur untuk bisa bersaing kompetitif maka dirinya harus pintar dalam mengelola bonus yang ia terima.

“Karena kami punya batasan umur maka harus pintar menabung apa yang sudah kami dapat. Pintar-pintar bisnis supaya uangnya terus berputar,” katanya.

Rencana serupa juga disampaikan peraih perunggu Windy Cantika dan Rahmat Erwin Abdullah.

Baca juga: Greysia/Apriyani banjir bonus, mulai uang tunai hingga gerai bakso
Baca juga: Juragan 99 gelontorkan Rp1,55 miliar untuk peraih medali Olimpiade

“Sebenarnya tidak kepikiran buat apa-apa, jadi ditabung saja. Kalau ada keperluan tiba-tiba baru dipakai. Tapi untuk sekarang ditabung,” kata Rahmat.

“Saya juga belum kepikiran jadi sama sepertinya ditabung juga,” tutur Windy menimpali.

Sementara itu, peraih perak Olimpiade Tokyo Eko Yuli Irawan berencana untuk membangun usaha agar ia tetap berpenghasilan ketika sudah pensiun nanti.

“Ya tetap ada harus ditabung, tetapi kami harus mendiskusikan dengan orang rumah juga karena sudah berkeluarga, ada anak, ada tanggung jwab ke depan. Jadi lebih ke bagaimana cara menghasilkan di luar olahraga ini,” kata Eko.

Para peraih medali Olimpiade telah dijanjinkan bonus tidak hanya dari pihak swasta, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pemerintah provinsi hingga pemerintah kota/kabupaten juga sudah menyiapkannya.

Berdasarkan pengalaman di Olimpiade Rio 2016, peraih medali emas Olimpiade bakal diguyur bonus masing-masing Rp5 miliar dari pemerintah pusat, sedangkan peraih perak dapat Rp2 miliar, dan perunggu Rp1 miliar.

Baca juga: Menkominfo Johnny janjikan bonus untuk peraih medali Olimpiade Tokyo
Baca juga: Bonus Rp1,1 miliar bakal mengalir ke kantong Windy Cantika

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021