Jerman menyabet medali emas kayak empat 500 meter putra setelah menyisihkan favorit juara Spanyol dengan finis pertama dalam catatan waktu 1 menit 22,219 detik.
Tim Jerman yang terdiri dari Tom Liebscher, Max Lemke, Ronald Rauhe dan Max Rendschmidt finis lebih cepat 0,226 detik dari Spanyol yang harus meraih medali perak, sedangkan perunggu menjadi milik Slovakia.
Sekalipun gagal meraih emas, salah satu atlet Spanyol dalam kayak empat ini, Saul Craviotto, mencetak sejarah dalam balapan kano ini setelah menjadi peraih medali Olimpiade paling banyak sepanjang masa di negaranya, dengan dua emas, dua perak dan satu perunggu.
Pada kayak empat 500m putri, Hungaria yang terdiri dari Danuta Kozak, Tamara Csipes, Anna Karasz, dan Dora Bodonyi tampil dominan untuk merebut emas.
Tim putri Hungaria ini finis pertama dengan catatan waktu satu menit 35,463 detik. Kemenangan ini juga membuat Hungaria tiga kali berturut-turut memenangkan nomor ini dalam tiga Olimpiade terakhir.
Belarus yang lebih lambat 0,610 detik memperoleh medali perak, sedangkan Polandia yang mencatat waktu 1 menit 36,445 mendapatkan medali perunggu.
Baca juga: Hungaria dan AS sabet emas kano 200m putra dan putri
Selanjutnya kano putri
Dari Kano Ganda 500m putri, Sun Mengya dan Xu Shixiao mendominasi nomor ini untuk mempersembahkan medali emas kepada China.
Juara dunia edisi 2019 ini memimpin sejak awal untuk finis pertama dengan catatan waktu yang menjadi rekor Olimpiade baru pada 1 menit 55,495 detik.
Liudmyla Luzan dan Anastasiia Chetverikova, dari Ukraina finis kedua dengan mencatat waktu 1 menit 57,499 detik, sedangkan Laurence Vincent-Lapointe dan Katie Vincent dari Kanada mendapatkan medali perunggu setelah membukukan waktu 1 menit 59,041 detik.
Ini adalah sukses pertama China dalam kano putri Olimpiade. "Kami amat sangat bangga," kata Xu dalam laman Olympics.com.
Sementara itu atlet Brazil Isaquias Queiroz dos Santos menjadi orang pertama yang melewati garis finis pada final 1.000m kano tunggal putra, sehingga meraih medali emas untuk Brazil.
Atlet Brazil berusia 27 tahun itu bertarung sengit dengan atlet China liu Hao pada kuarter pertama lomba, namun kemudian melesat sendirian pada 250m terakhir dan finis pertama dengan mencatat waktu 4 menit 4,408 detik.
Liu menduduki urutan kedua setelah membukukan waktu 4 menit 5,724 detik, di belakang Queiroz dos Santos. Medali perunggu jatuh ke tangan atlet Moldova Serghei Tarnovschi.
Ini adalah medali pertama Queiroz dos Santos yang memenangkan tiga medali Olimpiade (dua perak dan satu perunggu) lima tahun lalu di Rio 2016, demikian laman Olympics.com.
Baca juga: Carrington jadi Olimpian Selandia Baru terbanyak peroleh medali
Baca juga: Atlet para-kano Jepang resmikan desain tiket Paralimpiade Tokyo 2020
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021