Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung pemerintah pusat melakukan percepatan vaksinasi massal secara nasional dengan melaksanakan vaksinasi COVID-19 di Jakarta, Depok, dan Kota Bogor.Kami berusaha menjangkau semuanya. Karena setiap orang, siapa saja, bisa tertular COVID-19
MUI bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap dan Dompet Dhuafa (ACT dan DD) melaksanakan vaksinasi massal COVID-19 kepada sekitar 2.000 orang di Kota Bogor, Sabtu, dengan sasaran penerima vaksin dari Kota Bogor dan sekitarnya.
Wakil Sekjen MUI Pusat Azrul Tanjung di lokasi vaksinasi di Kota Bogor itu, mengatakan vaksinasi di Kota Bogor sebagai kegiatan kesembilan kali yang dilaksanakan MUI.
Sebelumnya, tujuh kali dilaksanakan di Jakarta dan sekali dilaksanakan di Kota Depok. Vaksinasi kesembilan ini dilaksanakan di Kota Bogor.
"Kami juga merencanakan kegiatan vaksinasi di Kota Bekasi dan Tangerang," katanya.
Baca juga: Seruan MUI: Peran konglomerat dibutuhkan bantu warga saat pandemi
Azrul Tanjung menjelaskan setiap kegiatan vaksinasi menyiapkan sekitar 1.000 hingga 2.000 vaksin.
"Di Kota Bogor ini kita siapkan 2.000 vaksin," katanya.
MUI membuka dua cara pendaftaran warga untuk mengikuti vaksinasi, yakni daring dan luring.
"Di Kota Bogor kami menerima pendaftaran 1.400 peserta secara 'online' (daring) dan selebihnya sekitar 600 peserta secara 'offline' (luring)," katanya.
Ia menjelaskan dibukanya dua akses pendaftaran, dengan pertimbangan tidak semua orang "melek" teknologi digital dan tidak semua orang memiliki telepon pintar.
"Karena itu, kami menerima pendaftaran secara 'offline'," katanya.
Baca juga: MUI usulkan pemerintah longgarkan PPKM dan perketat Prokes
Dia menambahkan warga yang mendaftar tidak dipilah-pilah berdasarkan domisili atau berdasarkan kepemilikan telepon pintar.
"Kami berusaha menjangkau semuanya. Karena setiap orang, siapa saja, bisa tertular COVID-19," katanya.
Tenaga kesehatan yang menjadi vaksinator 40 orang didatangkan oleh Dompet Dhuafa (DD), sedangkan tenaga administrasi, termasuk entri data, 15 orang didatangkan oleh ACT.
"Target kami, dapat membantu program pemerintah pusat melaksanakan percepatan vaksinasi massal nasional untuk memenuhi target 70 persen WNI menerima vaksin," katanya.
Baca juga: ACT luncurkan layanan antar makanan siap santap ke rumah warga
Baca juga: Menag: Peran ulama penting dalam menumbuhkan kesadaran di masa pandemi
Pewarta: Riza Harahap
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021