“Pencapaian ini tidak lepas dari peran kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat,” katanya di Jakarta, Minggu.
Airlangga mengapresiasi berbagai pihak yang telah membantu pemerintah untuk mempercepat pencapaian program vaksinasi COVID-19 termasuk kepada sentra Vaksinasi Kanisius di Jakarta Convention Center (JCC).
Airlangga yang sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) melakukan kunjungan ke sentra Vaksinasi Kanisius untuk meninjau perkembangan pelaksanaan vaksinasi.
Baca juga: Airlangga minta ulama bantu sosialisasi pentingnya vaksinasi
Menurutnya, kegiatan vaksinasi ini dapat menginspirasi kemunculan sentra vaksin lainnya sekaligus memicu antusiasme dan semangat masyarakat untuk datang melakukan vaksinasi.
“Kami mengapresiasi civil society untuk ikut membuat sentra-sentra vaksin. Sentra Kanisius adalah yang pertama dan ini menginspirasi para alumni tidak hanya di Jakarta tapi juga di kota-kota lain,” ujarnya.
Sentra Vaksinasi Kanisius ini berkoordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat dan Tim Medis dari Pro Sehat untuk melibatkan 400 orang tenaga kesehatan yang terbagi ke dalam dua regu serta dibantu oleh 150 orang tenaga non kesehatan.
Sentra Vaksinasi Kanisius didasari oleh tujuan untuk mewujudkan peran Yayasan Alumni Kanisius Menteng Enam Empat (AM64) dalam membantu pemerintah dalam mencapai target vaksinasi.
Baca juga: Menko Airlangga: 31 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan
Sentra Vaksinasi Kanisius yang diinisiasi oleh Yayasan AM64 ini berlangsung di JCC mulai 5-18 Juli 2021 untuk penyuntikan dosis pertama dan 2-15 Agustus untuk penyuntikan dosis kedua.
Sentra Vaksinasi Kanisius yang buka Senin-Minggu antara pukul 08.00 sampai 18.00 WIB dan terbuka untuk masyarakat umum ini diharapkan dapat mendistribusikan 140 ribu dosis vaksin kepada 70 ribu akseptor.
“Saya minta ini terus berjalan karena komitmen alumni Kanisius untuk masyarakat ini sejalan dengan program pemerintah,” tegas Airlangga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan hal terkait kedatangan vaksin yang harus diimbangi dengan laju tenaga kesehatan sebagai vaksinator.
“Bulan ini akan datang lebih dari 70 juta. Untuk perbandingan, Januari-Juli kita dapat vaksin 90 juta, sekarang sebulan 70 juta. Jadi bisa dibayangkan nanti kecepatan penyuntikannya harus banyak,” kata Budi.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021