• Beranda
  • Berita
  • Kemenhub lakukan penanganan COVID-19 di simpul transportasi darat

Kemenhub lakukan penanganan COVID-19 di simpul transportasi darat

9 Agustus 2021 09:40 WIB
Kemenhub lakukan penanganan COVID-19 di simpul transportasi darat
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam tangkapan layar webinar 'Penegakan Hukum Angkutan Umum Ilegal', pada Jumat (23/7/2021). ANTARA/Adimas Raditya/am.

...Untuk penyediaan rapid test antigen di terminal memang berbayar, sementara di pelabuhan penyeberangan tidak berbaya

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat melakukan penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 di simpul-simpul transportasi, khususnya terminal tipe A dan pelabuhan penyeberangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan pemeriksaan tes antigen, vaksinasi massal, serta pemberian bantuan sembako di sejumlah daerah.

“Kami sadar saat ini adalah masa yang sulit bagi masyarakat akibat pandemi COVID-19, oleh karena itu kami dari Kemenhub sesuai arahan Menteri Perhubungan melakukan sejumlah upaya untuk membantu masyarakat. Untuk penyediaan rapid test antigen di terminal memang berbayar, sementara di pelabuhan penyeberangan tidak berbayar," kata Budi Setiyadi dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: Kemenhub dan TNI AD gelar vaksinasi di Kabupaten Bogor

 Di pelabuhan penyeberangan ada di 5 tempat yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan Makassar. Untuk peralatan tes di pelabuhan disediakan oleh Kemenkes, Pelindo II, Pelindo III, Pelindo IV, maupun mitra- mitra Perhubungan seperti APM.

Budi menyebut, pelaksanaan antigen berbayar dilakukan di empat terminal yaitu Tirtonadi, Purworejo, Tingkir, dan Pulo Gebang dengan total tes sebanyak 3.114 orang. Sementara pelaksanaan antigen gratis di pelabuhan penyeberangan secara khusus disediakan bagi pengemudi angkutan logistik.

Selain itu kegiatan vaksinasi digelar di 14 terminal tipe A dan pelabuhan penyeberangan yang bekerja sama dengan Marinir. 14 Terminal Tipe A tersebut yaitu:
1. Terminal Pakupatan Serang,
2. Terminal Leuwipanjang Bandung,
3. Terminal Guntur Garut,
4. Terminal Indihiang Tasikmalaya,
5. Terminal Bulupitu Purwokerto,
6. Terminal Tirtonadi Surakarta,
7. Terminal Arjosari Malang,
8. Terminal Gayatri Tulungangung,
9. Terminal Kertonegoro Ngawi,
10. Terminal Purabaya Surabaya,
11. Terminal Pulogebang Jakarta Timur,
12. Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur,
13. Terminal Mengwi Badung,
14. Terminal Tangkoko Bitung.

"Realisasinya per 6 Agustus kami telah melaksanakan vaksinasi terhadap 11.090 orang. Dari 14 terminal tersebut, 6 terminal yang belum melaksanakan kegiatan vaksinasi karena masih menunggu ketersediaan vaksin di Dinas Kesehatan,” jelas Dirjen Budi.

Baca juga: Jabar-Kemenhub salurkan bantuan untuk penyelenggara transportasi darat

Lanjut dia,  di pelabuhan penyeberangan  terdata sebanyak 3.388 orang yang telah melakukan vaksinasi.

“Kegiatan di pelabuhan penyeberangan kami lakukan di beberapa pelabuhan seperti di Padangbai, Merak, Ketapang, Bakauheni, dan Gilimanuk,” ujarnya.

Sementara itu pemberian bantuan sosial berupa paket sembako telah dilaksanakan sejak 19 Juli lalu di 5 lokasi yakni:
1. Pelabuhan Ketapang sebanyak 300 paket sembako; 2. Kantor Walikota Bogor sebanyak 500 paket sembako; 3. Pelabuhan Merak sebanyak 100 paket sembako; 4. Terminal Leuwipanjang sebanyak 1.000 paket sembako; 5. Kantor Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan, Bogor sebanyak 300 paket sembako.

“Kami berharap baik kegiatan tes antigen, vaksinasi massal, maupun pemberian bantuan paket sembako ini benar-benar dapat bermanfaat baik bagi mitra transportasi seperti pengemudi, kondektur, maupun masyarakat umum yang terdampak pandemi. Selain itu kami tengah berupaya untuk membahas rencana pemberian bantuan langsung tunai berupa subsidi upah dan bantuan lainnya bagi tenaga kerja angkutan moda jalan dan mitra transportasi darat,” katanya.

Ia menambahkan bantuan subsidi upah tersebut saat ini tengah dalam proses pembahasan bersama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Keuangan.

“Saat ini kami masih berdiskusi karena bantuan subsidi upah ini hanya dapat diberikan kepada tenaga kerja yang menerima upah, sementara pada transportasi online tidak menerima upah sehingga tidak termasuk dalam kategori penerima bantuan subsidi upah. Jadi nanti kami akan mencari jalan keluarnya bantuan seperti apa yang tepat bagi pengemudi transportasi online dan bagaimana persyaratannya untuk menerima bantuan dari Kemensos. Semoga segera kami temukan solusinya terkait subsidi atau bantuan ini,” pungkasnya.

#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021