• Beranda
  • Berita
  • KSP apresiasi semua pihak yang ikut mempercepat vaksinasi nasional

KSP apresiasi semua pihak yang ikut mempercepat vaksinasi nasional

9 Agustus 2021 14:12 WIB
KSP apresiasi semua pihak yang ikut mempercepat vaksinasi nasional
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat mengunjungi sentra vaksinasi COVID-19 Sinergi Sehat di Jakarta, Senin (9/8/2021). Sentra vaksinasi ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak yakni pemerintah, swasta, perguruan tinggi, media dan asosiasi rumah sakit. ANTARA/HO-KSP.

Kantor Staf Presiden (KSP) mengapresiasi upaya seluruh pihak yang ikut serta melakukan langkah nyata mendorong percepatan program vaksinasi nasional untuk masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui sambutannya dalam acara Sentra Vaksinasi COVID-19 Sinergi Sehat, Indonesia Sehat, dan Ekonomi Bangkit, di Jakarta, Senin.

“Inilah contoh yang diperlukan saat ini oleh bangsa. Saya harus mengapresiasi seluruh pihak yang memberikan kontribusi nyata untuk minimal ikut mengerem kasus COVID-19 di Indonesia,” ujar Moeldoko sebagaimana siaran pers KSP yang diterima, di Jakarta, Senin.

Baca juga: KSP: Rumah sakit di perbatasan sulit peroleh pasokan oksigen

Sentra Vaksinasi COVID-19 Sinergi Sehat ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah, Universitas Terbuka Jakarta, Ikatan Alumni Universitas Indonesia, BAKTI Kominfo, Media Group, beserta 10 Rumah Sakit yang tergabung dalam Asosiasi Rumah Sakit Vertikal Indonesia (ARVI) yang terdiri atas RSCM, RS Fatmawati Jakarta, RSPI Sulianti Saroso, dan lainnya.

Sebanyak 6.000 orang telah mendaftar dan divaksinasi secara gratis dalam program vaksinasi yang dilakukan sejak 26 Juli hingga 15 September 2021.

Di sela kunjungannya ke Sentra Vaksinasi COVID-19 Sinergi Sehat ini, Moeldoko menyapa dan berbincang dengan masyarakat yang tengah disuntik vaksin. Moeldoko memberikan semangat kepada anak-anak yang bersiap untuk mendapatkan giliran suntikan vaksin.

“Pada saat pandemi ini, yang diperlukan adalah gotong royong, kerja nyata, bukan diskusi, bukan mencaci, dan bukan melihat segala sesuatu dari sisi negatif,” jelas Moeldoko.

Baca juga: KSP pantau distribusi bansos di Medan

Dia menyampaikan pemerintah saat ini menetapkan sejumlah kebijakan sebagai upaya penanggulangan pandemi, antara lain penerapan pembatasan mobilitas melalui kebijakan PPKM, penegakan protokol kesehatan 5M, meningkatkan 3T, mendorong angka kesembuhan melalui bantuan obat-obatan khususnya bagi pasien isolasi mandiri, menggulirkan program bantuan sosial masyarakat, serta melaksanakan program vaksinasi seluruh warga tanpa terkecuali.

Sampai akhir tahun 2021, Pemerintah Indonesia secara total akan menerima 183 juta dosis vaksin, yang akan datang bertahap, yakni 70 juta dosis pada bulan September, 40 juta dosis (Oktober), 35 juta dosis (November), dan 38 juta dosis (Desember). Pemerintah menargetkan pelaksanaan vaksinasi mencapai 5 juta dosis setiap harinya.

“Yang kita harus lakukan adalah memberikan dukungan penuh kepada semua pihak, kita tunjukkan bahwa kita adalah bagian dari upaya menekan COVID-19,” jelas Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini menegaskan pentingnya masyarakat untuk bersabar dalam menjalani PPKM, karena implementasi PPKM secara efektif akan mampu memulihkan kesehatan masyarakat dan ekonomi negara.

Baca juga: KSP: Penanganan pandemi di Donggala perlu diperkuat

Ia mencontohkan penurunan angka keterisian tempat tidur di Wisma Atlet Jakarta yang sebelumnya mencapai 90 persen pada pertengahan Juli 2021 kini telah berangsur turun signifikan mencapai 25 persen setelah pelaksanaan PPKM.

Moeldoko menekankan bahwa PPKM adalah kebijakan yang efektif dalam menekan laju persebaran COVID-19.

Sementara itu Ketua Pelaksana Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat Endang Mariani menyampaikan sentra vaksinasi ini membuka layanan vaksin untuk anak-anak berusia minimal 12 tahun, ibu hamil/menyusui, pengidap kanker, dan yang memiliki komorbid.

Sentra vaksinasi didukung 10 rumah sakit vertikal yang menyediakan dokter untuk keperluan konsultasi pasien sebelum divaksinasi.

“Kita menyisir kantong masyarakat yang tertinggal, seperti pemulung, tunawisma, komunitas disabilitas, panti asuhan, dan pondok pesantren,” ujar Endang.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021