membantu KSPPS BMT-UGT Nusantara dalam pembangunan ekonomi syariah di lingkungan pesantren
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat ekosistem syariah dengan menandatangani nota kesepahaman dengan Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT-UGT Nusantara.
Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar mengatakan penandatangan Nota Kesepahaman antara BSI dengan KSPPS BMT-UGT Nusantara menandakan kerja sama antara kedua pihak dalam pemanfaatan layanan perbankan syariah.
“Dengan adanya kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan kolaborasi positif serta dapat meningkatkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Apalagi BSI cashless society dan pembangunan ekosistem digitalisasi khususnya di lingkungan pondok pesantren dan masyarakat sekitar lingkungan ponpes,” kata Kokok dalam keterangan tertulis usai penandatanganan di Jakarta pada Senin.
BSI juga berharap bisa mendukung kegiatan usaha yang menjadi bagian dari ekosistem halal nasional, serta bisa memberi manfaat kepada KSPPS BMT-UGT Nusantara agar tercipta hubungan yang berkelanjutan di masa mendatang.
KSPPS BMT-UGT Nusantara telah berdiri sejak tahun 2000 dan merupakan salah satu koperasi syariah terbesar di Indonesia dengan 284 cabang. Jumlah simpanan anggota BMT UGT Nusantara saat ini mencapai Rp1,4 triliun yang dikelola oleh 1.650 orang.
Sementara itu, KSPPS BMT-UGN Nusantara memiliki 702 ribu anggota dan calon anggota yang sudah bergabung dan mendapatkan layanan.
KSPPS BMT-UGT Nusantara memiliki berbagai jenis usaha seperti BMT (Baitul Maal Tamwil), jasa layanan transfer, PPOB, serta layanan haji dan umrah. KSPPS BMT-UGT Nusantara juga memiliki jaringan mitra usaha berupa toko busana muslim, percetakan, mini market, dan kantin santri yang dikelola oleh Kopontren Sidogiri.
Ketua KSPPS BMT-UGT Nusantara Abdul Majid Umar mengatakan bahwa sinergi antara KSPPS BMT-UGT Nusantara dan BSI akan memberikan dukungan kepada seluruh anggota koperasi dan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan yang modern.
“Semoga sinergi ini bisa memberikan dukungan dalam hal layanan-layanan keuangan yang dibutuhkan dan bisa membantu dalam menggali potensi KSPPS BMT-UGT Nusantara dan akan membantu KSPPS BMT-UGT Nusantara dalam pembangunan ekonomi syariah di lingkungan pesantren sekaligus bisa membawa manfaat yang sangat luar biasa untuk perkembangan ekonomi syariah Indonesia,” ujar Abdul Majid.
Baca juga: BSI fasilitasi produk dan layanan perbankan untuk Kementerian Desa
Baca juga: Transaksi digital BSI capai Rp95,13 triliun per semester I-2021
Baca juga: BSI salurkan pembiayaan PEN Rp2,11 triliun per 2 Juli 2021
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021