Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengawali roadshow politik kesejahteraan dengan melakukan pertemuan secara virtual dengan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin.
Acara roadshow tersebut seharusnya dilakukan Muhaimin secara langsung dengan mengunjungi beberapa daerah, namun kondisi pandemi COVID-19 belum memungkinkan terwujudnya acara tersebut secara langsung.
"Sebetulnya acara ini saya harus datang ke NTB. Kita tunda-tunda terus nunggu pandemi agak mereda, tapi tidak kunjung mereda. Sehingga acara ini kita lanjutkan saja secara virtual, tapi tidak mengurangi khidmad silaturahmi," Muhaimin.
Baca juga: DPR harap alih kelola Blok Rokan beri kontribusi bagi Indonesia
Kegiatan roadshow politik kesejahteraan itu merupakan upaya untuk mencari solusi bagi tantangan kehidupan berbangsa yang lebih baik, katanya.
"Kami terus minta masukan dari pakar, guru besar, jurnalis, aktivis, intelektual, alim ulama, agar rancangan masa depan politik kesejahteraan ini terwujud dengan cepat," jelasnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengatakan realitas bangsa Indonesia sangat beragam, dengan kultur keagamaan kuat, solidaritas tinggi. Namun, sektor pendidikan dan ekonomi masyarakat masih terjadi kesenjangan, tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lantang di Kabupaten Lombok Tengah Erwandi meminta Muhaimin memperhatikan masalah kelangkaan pupuk di daerah tersebut. Menurut Erwandi, kelangkaan pupuk menjadi beban masyarakat Desa Lantang, yang sebagian besar adalah petani.
"Kami juga melihat Kelompok Wanita Tani masyarakat kami juga bagian dari KWT mengalami kendala signifikan dalam produksinya. Sehingga kami memerlukan pembinaan dan support permodalan," kata Erwandi.
Selain itu, Anggota Keluarga Pascasarjana Kabupaten Loteng Ahmad Sanusi mengatakan kondisi pariwisata di NTB terpuruk meskipun Mandalika masuk dalam destinasi wisata super prioritas.
"Tercatat 15.000 pekerja pariwisata dirumahkan akibat pandemi. Nah, saya ingin masukan dari Gus Muhaimin bagaimana agar pariwisata di NTB kembali bangkit," katanya.
Terkait masalah pariwisata, Muhaimin mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uni untuk menangani daerah-daerah yang terdampak COVID-19.
"Jadi dibandingkan pariwisata ditutup, lebih baik tetap dibuka tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Lalu jaga mobilitas orang dan vaksinasi dipercepat. Dan tak kalah penting utamakan wisatawan lokal," ujar Muhaimin.
Baca juga: Anggota DPR: Kemenkumham jelaskan kebijakan 34 TKA masuk Indonesia
Baca juga: Anggota DPR: Beri juknis pemda untuk penggunaan anggaran pandemi
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021