• Beranda
  • Berita
  • AIIB: Indonesia punya potensi besar pada energi hijau

AIIB: Indonesia punya potensi besar pada energi hijau

9 Agustus 2021 18:14 WIB
AIIB: Indonesia punya potensi besar pada energi hijau
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). PLN NTB mengungkapkan potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di NTB tercatat sebesar 102.74 MW dengan berbagai macam sumber EBT yaitu air, angin, tenaga surya, biomassa, dan arus laut. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.

AIIB berharap dapat bekerja sama dengan sektor publik dan swasta di Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau

Senior Private Sector Operations Specialist Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Ziwei Liao menyatakan Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap pengembangan energi hijau atau green energy.

“Kami melihat bahwa green energy memiliki potensi besar di Indonesia,” katanya di Jakarta, Senin.

Ziwei mengatakan perkembangan energi hijau di Indonesia salah satunya dapat dilihat melalui kemajuan dalam meningkatkan rasio elektrifikasi dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik.

Tak hanya itu, Indonesia juga sedang menguatkan komitmen terkait dekarbonisasi melalui strategi jangka panjang untuk mencapai target rendah karbon dan ketahanan iklim.

Target tersebut adalah mencapai 43 persen energi terbarukan pada 2050 serta mencapai netralitas karbon pada 2060 atau lebih cepat sekaligus puncak emisi karbon pada 2030.

Ziwei menuturkan untuk mewujudkan target ini maka diperlukan investasi yang lebih dalam hal energi terbarukan terutama dari sektor swasta.

“AIIB berharap dapat bekerja sama dengan sektor publik dan swasta di Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau,” ujarnya.

AIIB telah mendukung Indonesia dengan total investasi sebesar 2,9 miliar dolar AS selama lima tahun terakhir dan saat ini memiliki 10 proyek yang telah disetujui di berbagai sektor.

Salah satu proyek yang disetujui adalah proyek satelit telekomunikasi dalam rangka menyediakan konektivitas internet untuk sekitar 45 juta orang di beberapa daerah terpencil di Indonesia.

Kemudian juga proyek perbaikan bendungan yang bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam meningkatkan keamanan, fungsionalitas, dan pengelolaan 140 bendungan yang ada.

Baru-baru ini, AIIB bersama Bank Dunia turut menyetujui pendanaan tambahan sebesar 500 juta dolar AS untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan menanggapi dampak pandemi COVID-19.

Ziwei menegaskan semua investasi yang mencakup energi, pembangunan perkotaan, dan layanan kesehatan masyarakat ini akan menjembatani celah pendanaan infrastruktur penting di Indonesia. Selain itu, investasi ini juga akan meningkatkan konektivitas wilayah dan kesejahteraan hidup jutaan masyarakat di Indonesia.

Ziwei mengingatkan tidak adanya akses terhadap energi dapat membatasi peluang serta perkembangan ekonomi dan sosial.

Oleh sebab itu, mempromosikan akses terhadap energi hijau yang terjangkau dan bisa diandalkan menjadi sangat penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Saya merasa sangat senang melihat proyek-proyek energi dapat memberikan nilai bagi masyarakat lokal dan mengetahui bahwa ada jutaan orang yang diuntungkan melalui green energy,” katanya.

Baca juga: Kementerian ESDM dorong akses pembiayaan untuk proyek bioenergi
Baca juga: PLN sebut bauran energi bersih capai 13 persen per Juni 2021
Baca juga: PLTS terapung di Cirata berpotensi kurangi emisi karbon 214 ribu ton

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021