"Kita semua rakyat Indonesia, super hati-hati menghadapi ini. Kita tidak perlu jumawa bahwa ini sudah selesai. Masih jauh dari selesai," katanya dalam konferensi pers virtual, Senin malam.
Baca juga: PPKM di Jawa dan Bali diperpanjang, 26 kabupaten/kota turun level
Baca juga: Luhut: Kita semua lelah tapi jangan sia-siakan kelelahan
Luhut mengungkapkan, berdasarkan hasil studi dari para ahli dunia, 70 persen diantaranya menyebut kasus COVID-19 masih akan terus berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.
"Oleh karena itu, gaya hidup kita pasti akan berubah, cara hidup kita pasti berubah dan kita harus bersama-sama menyesuaikan dengan cara baru ini," ujarnya.
Koordinator PPKM Jawa-Bali itu pun menuturkan kehidupan ke depan akan semakin banyak menggunakan teknologi digital. Begitu pula penerapan protokol kesehatan dengan penggunaan masker dan cuci tangan.
"Kita ke depan mungkin akan hidup seperti ini di mana semua akan makin banyak digitalized. Akan banyak nanti mengandalkan kartu vaksin, juga masker, cuci tangan. Semua pembayaran juga orang akan kurangi dengan cash (tunai), akan lanjut dengan handphone. Saya kira kita ambil saja hikmahnya untuk ini semua," ungkapnya.
Luhut pun meminta semua pihak untuk bersama-sama saling bahu membahu mensukseskan penanganan COVID-19. Ia juga memastikan semua keputusan yang diambil pemerintah selalu dikomunikasikan secara terbuka.
"Kami mohon kita semua harus bahu membahu untuk bekerja dan mensukseskan ini. Apa yang kita lakukan kita seluruhnya kami komunikasikan dengan terbuka dan selalu kita minta pendapat, masukan, untuk membuat yang terbaik buat Republik tercinta ini," pungkas Luhut.
Baca juga: Pemerintah perpanjang PPKM di Jawa-Bali hingga 16 Agustus 2021
Baca juga: Meski PPKM Jawa-Bali diperpanjang, mal akan mulai dibuka bertahap
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021